Strategi Pertumbuhan dan Akumulasi Kekayaan Pada Nasabah HNWI (High Net Worth Individual) Bapak GRWOW
BAHRUL FAUZI ROSYIDI, Prof. Dr. Eduardus Tandelilin, MBA, CWM, CSA
2019 | Tesis | Magister ManajemenPenelitian ini mengangkat studi kasus dalam pengelolaan kekayaan salah satu klien dengan kategori HNWI, yaitu Bapak GRWOW (nama disamarkan). Bapak GRWOW adalah seorang pengusaha sektor real estate dan infrastruktur di Kota Semarang, Jawa Tengah. Bapak GRWOW memiliki networth sebesar Rp. 187.000.000.000, dengan nilai valuasi bisnis dan projek diatas Rp 3 triliun. Bapak GRWOW merupakan keluarga milenial (sangat muda) berusia 30 tahun, memiliki seorang istri dan 2 orang anak (kembar). Bapak GRWOW memiliki penghasilan rata-rata sebesar Rp 353.000.000,00,- per bulan. Istri Bapak GRWOW merupakan ibu rumah tangga sekaligus menjabat pimpinan strategis di salah satu dari 13 anak perusahaan kelolaan Bapak GRWOW. Anak Bapak GRWOW saat ini masih balita berumur 2 tahun. Sebagai seorang pengusaha dan pemikir inti perusahaan, Bapak GRWOW harus memiliki pengetahuan yang memadai dalam kelolaan perusahaan, investasi, dan perencanaan asset. Secara valuasi investasi dan asset perusahaan (corporate finance), saya menilai sudah bagus, namun khusus strategi struktur modal dan investasi diri sendiri (personal finance), beliau kurang memiliki pengetahuan yang memadai mengenai jenis investasi lainnya yang appropriate dan fit sebagai instrument investasi untuk keamanan perjalanan asset dan kekayaan di masa yang akan datang (jangka menengah, dan panjang). Peneliti mengukur tingkat toleransi resiko Bapak GRWOW dibantu dengan kuesioner yang dibuat oleh Grable dan Lytton (1999). Berdasarkan jawaban-jawaban Bapak GRWOW, beliau memiliki toleransi resiko sebesar 37 yang dapat dilihat pada lampiran, atau dapat dikatakan bahwa Bapak GRWOW merupakan investor dan pengusaha dengan tipe penerima resiko yang agresif. Berdasarkan profil resiko tersebut, peneliti dapat mengetahui sampai sejauh mana Bapak GRWOW dapat menerima resiko apabila Bapak GRWOW melakukan investasi untuk mendapatkan return tertentu. Pilihan skenario investasi yang paling tepat bagi Bapak GRWOW, yaitu skenario investasi pola 50/50, yaitu 50% alokasi investasi di sektor keuangan, dan 50% di sektor riel. Keputusan skenario pertumbuhan dan akumulasi kekayaan Bapak GRWOW adalah Rp 9.150.000.000 dari hasil melakukan likuidasi aset (asset rebalancing). Inilah yang dipergunakan untuk keputusan pengembangan investasi, ekspansi, dan inovasi bisnis. Dari total alokasi investasi Rp 9.150.000.000 diperoleh jumlah return pertahun untuk investasi sektor keuangan sebesar Rp 4.575.000.000 dan sebesar Rp 4.575.000.000 untuk investasi yang sektor riel-nya. Artinya ada sekitar 35,63% atau sebesar Rp 3.259.823.378 return dari sejumlah investasi Rp 9.150.000.000. Kesimpulan terkait analisis sensitivitas untuk pengujian kondisi keuangan tanpa menggunakan strategi wealth management dan menggunakan strategi wealth management adalah hasil nilai asset total Bapak GRWOW bahwa bahwa dengan tanpa melakukan pengelolaan kekayaan menggunakan strategi wealth management, maka arus kas dan neraca keuangan Bapak GRWOW akan jatuh pada posisi 11,61%, 13,13%, 15,12%, dan 17,81% jika krisis ekonomi atau krisis moneter tiba-tiba terjadi di Indonesia pada kondisi krisis ekonomi sangat sedang, berat, dan sangat berat. Namun, jika Bapak GRWOW melakukan pengelolaan kekayaan dengan menggunakan strategi wealth management, maka arus kas dan neraca keuangan Bapak GRWOW akan mengalami kenaikan dengan nilai yang cukup, yaitu 1,11%, 0,99%, 0,98%, dan 0,97% jika krisis ekonomi atau krisis moneter tiba-tiba terjadi di Indonesia pada kondisi krisis ekonomi sangat sedang, berat, dan sangat berat. Walaupun kenaikan terkesan sedikit, tetapi perlu diingat bahwa penambahan nilai kekayaan ini jauh lebih aman dibandingkan resiko yang dihadapi jika tidak menggunakan olah keuangan dan strategi wealth management saat mengalami krisis ekonomi atau krisis moneter. Untuk analis nilai tambah total (total value added) pada Bapak GRWOW mendapatkan hasil bahwa total yang semakin menurun, yakni 35,25%, 29,58%, 24,02%, dan 18,46% nilai tambah total yang akan diperoleh Bapak GRWOW dari pengelolaan kekayaan pada kondisi krisis ekonomi ringan, sedang, berat dan sangat berat. Berdasarkan penjelasan yang peneliti ungkapkan diawal, bahwa skenario sensitivitas ini dibuat pembobotannya semakin berat/tinggi, sehingga kondisi ini memang didesain agar Bapak GRWOW lebih siap untuk menghadapi krisis ekonomi (krisis moneter) di masa yang akan datang.
This research was manage the management of client's wealth in category of HNWI, namely Mr. GRWOW (name disguised). Mr. GRWOW is a businessman in the real estate and infrastructure sector in the city of Semarang, Central Java. Mr. GRWOW has a networth of Rp. 187,000,000,000, with business valuation values and projects above Rp 3 trillion. Mr. GRWOW is a millennial family (very young) aged 30 years, has a wife and 2 children (twins). Mr. GRWOW has an average income of Rp. 353,000,000.00 per month. Mr. GRWOW's wife is a housewife and also serves as a strategic leader in one of the 13 managed subsidiaries of Mr. GRWOW. Mr. GRWOW's child is currently a toddler aged 2 years. As a businessman and core business thinker, Mr. GRWOW must have adequate knowledge in corporate management, investment and asset planning. In valuation of corporate finance and investment, I rate it is good, but specifically the strategy of capital structure and self-investment, he lacks adequate knowledge of other types of investment that are appropriate and fit as an investment instrument for travel security assets and wealth in the future (medium and long term). Researchers measured the level of risk tolerance Mr. GRWOW assisted with a questionnaire made by Grable and Lytton (1999). Based on Mr. GRWOW's answers, he has a risk tolerance of 37 which can be seen in the appendix, or it can be said that Mr. GRWOW is an investor and entrepreneur with aggressive types of risk recipients. Based on the risk profile, researchers can find out to what extent Mr. GRWOW can accept the risk if Mr. GRWOW invests to get a certain return. The choice of the most appropriate investment scenario for Mr. GRWOW, namely pattern 50/50 investment scenario, namely 50% allocation of investment in the financial sector, and 50% in the real sector. The decision of GRWOW's growth and accumulation scenario is Rp. 9,150,000,000 from the result of asset rebalancing. This is what is used for investment development, expansion, and business innovation decisions. From the total investment allocation of Rp. 9,150,000,000, the annual return for financial sector investment is Rp. 4,575,000,000 and Rp 4,575,000,000 for investment in the real sector. This means that there are around 35.63% or IDR 3,259,823,378 returns from an investment of IDR 9,150,000,000. Conclusions related to sensitivity analysis for testing financial conditions without using wealth management strategies and using wealth management strategies are the results of total asset value Mr. GRWOW that without wealth management using wealth management strategies, GRWOW's cash flow and balance sheet will fall to position 11 , 61%, 13.13%, 15.12%, and 17.81% if the economic crisis or the sudden monetary crisis occurs in Indonesia in conditions of the economic crisis are very moderate, severe, and very heavy. However, if Mr. GRWOW conducts wealth management using the wealth management strategy, GRWOW's cash flow and balance sheet will increase with a sufficient value, namely 1.11%, 0.99%, 0.98%, and 0.97 % if the economic crisis or the sudden monetary crisis occurs in Indonesia in the economic crisis conditions are very moderate, severe, and very heavy. Although the increase seems a little, but keep in mind that the addition of wealth value is much safer than the risks faced if you do not use financial management and wealth management strategies when experiencing an economic crisis or monetary crisis. For analysts of total value added (total value added) at Mr. GRWOW, the results showed that the total decreases, namely 35.25%, 29.58%, 24.02%, and 18.46%, the total added value that will be obtained by Mr. GRWOW from wealth management in economic crisis conditions are mild, moderate, severe and very heavy. Based on the explanation the researchers expressed at the beginning, that this sensitivity scenario was made more heavy / high weighting, so this condition was indeed designed so that Mr. GRWOW was better prepared to face the economic crisis (monetary crisis) in the future.
Kata Kunci : Keywords: Wealth Management, Wealth Growth & Accumulation, Scenario Analysis, Sensitivity Analysis