PEMBACAAN AKTA NOTARIS MELALUI VIDEO CONFERENCE DITINJAU DARI UNDANG UNDANG JABATAN NOTARIS

NABILA FEBRINA A, Dr. Harry Purwanto, S.H., M.Hum

2019 | Tesis | MAGISTER KENOTARIATAN

Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji pedoman pembacaan akta notaris beserta konsekuensi dari praktek pembacaan akta yang dilakukan melalui video conference. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan tesis ini adalah penelitian normatif-empiris, dengan menggunakan pendekatan undang undang. Selanjutnya, terhadap realita yang ada terhadap praktek pembacaan akta melalui video conference dikaitkan dengan bahan hukum yang terkait. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa praktek pembacaan akta notaris melalui video conference melanggar Pasal 16 ayat (1) huruf m Undang Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Peraturan Jabatan Notaris dan juga kewajiban untuk melakukan penandatanganan akta segera setelah dibacakan berdasarkan ketentuan Pasal 44 ayat (1) Undang Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Peraturan Jabatan Notaris. Konsekuensi dari pembacaan akta melalui video conference adalah akta yang dibuat menjadi hanya mempunyai kekuatan hukum sebagai akta di bawah tangan dan dapat menjadi alasan bagi pihak yang menderita kerugian untuk menuntut penggantian biaya, ganti rugi, dan bunga kepada notaris.

The purpose of this study is to review the guidelines for notarial deed reading along with the consequences of the practice of deed reading conducted through video conferencing. The research method used in writing this thesis is normative-empirical research, using a statutory approach. Furthermore, the existing reality of the practice of reading deeds through video conferencing is associated with related legal materials. Based on the research results, it can be concluded that the practice of reading notarial deeds through video conferences violates Article 16 paragraph (1) letter m of Law Number 2 of 2014 concerning Amendments to Law Number 30 of 2004 concerning Notary Position Regulations and also the obligation to sign the deed immediately after being read based on the provisions of Article 44 paragraph (1) of Law Number 2 of 2014 concerning Amendment to Law Number 30 of 2004 concerning Notary Position Regulations. The consequence of the reading of the deed via video conference is that the deed is made to only have legal force as a deed under the hand and can be a reason for the party suffering losses to demand compensation, compensation, and interest to the notary

Kata Kunci : Pembacaan Akta, Video Conference, Kewajiban Notaris