Analisis Kelayakan Investasi Pembangunan Smelter Nikel PT.ITN
ROSALYND HASIBUAN, Agus Setiawan , Dr., M.Soc.Sc.,
2019 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN (KAMPUS JAKARTA)Pada tahun 2014 PT. ITN menghentikan aktifitas perusahaan dalam bidang eksplorasi tambang nikel akibat dari penerapan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara yang menyatakan bahwa setiap perusahaan tambang mempunyai kewajiban untuk melakukan pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri. Artinya, ekspor mineral mentah sudah tidak diperbolehkan lagi dan perusahaan tambang diwajibkan untuk membangun pabrik pemurnian mineral. Hal ini diperkuat dengan terbitnya Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Peningkatan Nilai Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral Di Dalam Negeri. Namun pada tahun 2019 PT. ITN menerima tawaran kerjasama dari PT. FEI dan PT. CMEC untuk membangun smelter nikel di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis kelayakan investasi pembangunan smelter nikel yang akan berlangsung selama 15 tahun di Desa Ganda-Ganda dan Lambalo, Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah di atas tanah milik PT. ITN seluas 636,5 Ha dengan 400 Ha dijumpai sebaran laterite dan estimasi cadangan terkira sebesar 26.325.000 MT. Analisis kelayakan investasi pembangunan smelter nikel ini akan dilakukan dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknikal serta aspek keuangan yaitu berdasarkan perhitungan NPV, IRR, PI dan DPP. Dari hasil perhitungan dan beberapa asumsi diperoleh kesimpulan bahwa proyek ini layak untuk dijalankan atau diterima oleh PT. ITN. Selain itu dilakukan analisis sensitivitas untuk mengetahui seberapa jauh investasi dapat tetap menguntungkan bila terjadi beberapa perubahan kondisi. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan PT. FEI dan CMEC sebagai investor mendapatkan gambaran mengenai keuntungan yang dapat diperoleh, dan bagi PT. ITN dapat memudahkan perencanaan, pelaksanaan pekerjaan, pengawasan, dan juga pengendalian.
In 2014 PT. ITN stopped the company's activities in the field of nickel mining exploration as a result of the application of Law No. 4 of 2009 concerning Minerals and Coal which states that every mining company has an obligation to process and refine minerals in the country. This means that raw mineral exports are no longer allowed and mining companies are required to build mineral refineries. This is reinforced by the issuance of the Republic of Indonesia Minister of Energy and Mineral Resources Regulation Number 5 of 2017 concerning Increasing Mineral Value through Domestic Mineral Processing and Purification Activities. But in 2019 PT. ITN accepted an offer of cooperation from PT. FEI and PT. CMEC to build a nickel smelter in Morowali Regency, Central Sulawesi This study aims to analyze the feasibility of investing in the construction of a nickel smelter that will last for 15 years in Ganda-Ganda and Lambalo Villages, Morowali District, Central Sulawesi on land owned by PT. ITN with an area of 636.5 Ha with 400 Ha of laterite distribution and estimated estimated reserves of 26,325,000 MT. The feasibility analysis of the nickel smelter construction will be carried out from the market and marketing aspects, technical aspects and financial aspects based on NPV, IRR, PI and DPP calculations. From the results of calculations and several assumptions, it was concluded that this project is feasible to be run or accepted by PT. ITN. In addition, a sensitivity analysis is conducted to find out how far the investment can remain profitable if there are some changes in conditions. With this research, it is expected that PT. FEI and CMEC as investors get an overview of the benefits that can be obtained, and for PT. ITN can facilitate planning, execution of work, supervision, and also control.
Kata Kunci : Analisis studi kelayakan, aspek keuangan, aspek non keuangan, pertambangan