Laporkan Masalah

DAYA SAING Stevia rebaudiana SEBAGAI PRODUK ALTERNATIF PEMANIS DI KABUPATEN KARANGANYAR

TRISNA WAHYU S PUTRI, Ir. Any Suryantini, M.M., Ph.D.; Arini Wahyu Utami, S.P., M.Sc., Ph.D.

2019 | Tesis | MAGISTER EKONOMI PERTANIAN

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui daya saing kompetitif dan komparatif usahatani stevia, 2) mengetahui dampak kebijakan pemerintah, baik kebijakan input dan kebijakan output terhadap usahatani stevia, dan 3) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing kompetitif usahatani stevia di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. Jumlah responden yang digunakan sebanyak 14 petani stevia. Pengambilan sampel dilakukan secara sensus yaitu seluruh petani stevia di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. Pada penelitian ini, data usahatani stevia yang digunakan yaitu tahun 2015-2018 atau satu musim tanam stevia dengan rata-rata masa tanam selama 4 tahun. Metode yang digunakan adalah Matriks Analisis Kebijakan (PAM). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa 1) usahatani stevia di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar mempunyai keunggulan kompetitif karena indikator PCR bernilai 0,82 dan mempunyai keunggulan komparatif karena indikator DRCR bernilai 0,35, 2) dampak kebijakan yang dilakukan pemerintah saat ini terhadap usahatani stevia dapat diketahui dari (a) NPCO yang bernilai 0,42 mengisyaratkan bahwa kebijakan pemerintah terhadap output bersifat disproteksi terhadap harga output stevia, (b) nilai NPCI sebesar 0,63 menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah terhadap input secara efektif melindungi petani stevia, dan (c) EPC yang bernilai 0,41 menunjukkan kebijakan pemerintah terhadap input-output belum efektif melindungi petani stevia, dan 3) faktor-faktor yang berpengaruh positif terhadap daya saing kompetitif usahatani stevia di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar adalah pendidikan, pelatihan, dan pengalaman petani. Sementara, luas lahan berpengaruh negatif terhadap daya saing kompetitif usahatani stevia.

This research aims 1) to analyze the competitive and comparative advantage of stevia farming, 2) to know the effect of government policies on input protection and output protection of stevia farming, and 3) to know the factors affecting stevia farming competitive advantage in Tawangmangu Subdistrict Karanganyar Regency. The study involved 14 stevia farmers as respondents. Sampling was carried out by census method. The data of the study were collected during one period of stevia planting in 2015-2018, with an average planting period of 4 years. The data were analyzed using Policy Analysis Matrix (PAM). The result reveal that 1) stevia farming in Tawangmangu Subdistrict Karanganyar Regency has a competitive advantage as seen from the PCR indicator has a value of 0,82 and has a comparative advantage because the DRCR indicator has a value of 0,35, 2) the impact of the current government policy on stevia farming is apparent from (a) NPCO which has a value of 0,42 indicates that the government's policy on output does not protect the price of stevia output, (b) NPCI which has a value of 0,63 shows that the government policy on inputs effectively protect stevia farmers, and (c) EPC which has a value of 0,41 indicates that the government policy on input-output is not effective in protecting stevia farmers, and 3) factors that have a positive influence on the competitive advantage of stevia farming are education, training, and experience of farmers. Meanwhile, land area has a negative effect on the competitive advantage of stevia farming.

Kata Kunci : Keunggulan komparatif, keunggulan kompetitif, PAM, Stevia rebaudiana

  1. S2-2019-418750-abstract.pdf  
  2. S2-2019-418750-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-418750-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-418750-title.pdf