PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA PIHAK ATAS AKTA NOTARIIL YANG DIBUAT OLEH KARYAWAN TANPA SEPENGETAHUAN NOTARIS/PPAT (Studi Kasus Di Kantor Notaris/PPAT S)

RAHMAWATI ROKHMAN, Dr. Khotibul Umam, S.H., LL.M.

2019 | Tesis | MAGISTER KENOTARIATAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor yang menjadi penyebab karyawan Notaris dapat membuat akta Notariil tanpa sepengetahuan Notaris/PPAT dan konsekuensi hukum terkait akta yang telah dibuat oleh karyawan tersebut serta perlindungan hukum bagi para pihak yang dirugikan dalam kasus ini. Penelitian ini bersifat normatif-empiris dengan data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh dari penelitian kepustakaan dengan metode dokumentasi dan alat pengumpul data berupa studi dokumen. Data primer diperoleh langsung dari responden di lapangan melalui wawancara dengan alat pengumpul data berupa alat recorder handphone. Data dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian (1) penyebab karyawan Notaris dapat membuat akta Notariil tanpa sepengetahuan Notaris/PPAT ada 2 (dua) faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal, yaitu niat karyawan untuk lakukan perbuatan tersebut, dibuktikan dengan karyawan tersebut melakukan penggandaan cap Notaris. Faktor eksternal, yaitu adanya kesempatan karyawan untuk melakukan perbuatan tersebut. Hal yang memberikan kesempatan kepada karyawan untuk melakukan hal tersebut adalah kurangnya kehadiran Notaris/PPAT di kantor serta kurangnya pengawasan Notaris/PPAT S terhadap karyawannya. (2) Konsekuensi terhadap Akta Notaris yang telah dibuat oleh karyawan menjadi akta dibawah tangan karena tidak memenuhi unsur akta autentik seperti ketentuan yang tercantum dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, namun perjanjian yang telah dibuat adalah sah karena tidak melanggar ketentuan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata mengenai syarat sah perjanjian. (3) Perlindungan hukum yang terjadi di kantor Notaris/PPAT S hanya melindungi pihak Notaris/PPAT dan pihak klien. Notaris/PPAT dan pihak klien yang dirugikan dapat menuntut penggantian kerugian akibat perbuatan melawan hukum yang telah dilakukan oleh karyawan. Penggantian kerugian dalam kasus ini adalah berupa uang.

This study aims to determine and analyze the factors that cause Notary employee to make a notarial deed without the knowledge of the Notary and the legal consequences related to the deed that was made by the Notary employee as well as legal protection for the injured parties in this case. This research is normative-empirical with secondary and primary data. Secondary data was obtained from library research with documentation methods and data collection tool is document study. Primary data was obtained directly from respondents in the field through interviews and using mobile recorder. Data were analyzed qualitatively. The results of the study are (1) there are 2 factors of Notary employee can make a notarial deed without the knowledge of the Notary Public are internal factor and external factor. Internal factor is the employee's intention to do it, it is evidenced by the employee reduplication the notary stamp. External factor is the opportunity for employee to do it. What gives employee the opportunity to do so is the lack of a Notary's presence in the office and a lack of Notary S's oversight of his employees. (2) The consequences of notarial deed that has been made by employee become privately made deed because they do not fulfill the authentic deed elements as stipulated in the Civil Code, but the agreement that has been made are valid because they do not violate the provisions in the Civil Code regarding the legal conditions of the agreement. (3) Legal protection that occurs in the Notary S's office only protects the Notary and the client. The notary and the injured client can claim compensation due to unlawful acts committed by the employee. The compensation in this case is in the form of money.

Kata Kunci : Perbuatan Melawan Hukum, Akta Notaris, Perlindungan Hukum