MUSEUM TENUN LURIK KLATEN
MIFTAHUL LAILY N A, Labdo Pranowo, ST., M.Sc.
2019 | Skripsi | S1 ARSITEKTURIndonesia memiliki berbagai macam peninggalan sejarah dan budaya yang sudah sepatutnya dijaga dan dilestarikan. Dari peninggalan sejarah dan budaya bangsa ini seharusnya menjadi pembelajaran masa sekarang. Namun, masih banyak peninggalan sejarah dan budaya yang luput dari pemeliharaan dan minimnya mendapatkan perawatan. Bangunan Pabrik Gula Gondang Baru, menjadi tolok ukur bahwa terdapat bangunan bersejarah yang masih digunakan dan dirawat walaupun dengan ala kadarnya. Sebaliknya, tenun lurik Klaten yang saat ini tengah melambung, membutuhkan suatu pengikat agar eksistensinya tidak hanya sesaat saja. Sehingga, dibutuhkan adanya wadah yang dapat menampung pengetahuan akan tenun lurik dan sejarah dari bangunan yang minim perawatan. Wadah tersebut dimaksudkan agar berbagai hal pusaka dapat dilestarikan, dipertahankan, dan dikembangkan, serta dapat terus menjadi ciri dari suatu kebudayaan bangsa. Salah satu cara dalam pelestarian adalah dengan metode olah desain arsitektur pusaka. Penggunaan infill design dengan metode derrivation akan menghasilkan gabungan dari pelestarian dengan pengembangan bangunan pusaka dan bangunan baru. Sehingga, bangunan lama pabrik tetap terjaga dan dikembangkan menjadi museum tenun lurik yang dapat menampung budaya lokal.
Indonesia has a wide range of historical and cultural relics that have been maintained and preserved. From the historical and cultural heritage of this nation, we should be a learning in this period. However, there are many historical and cultural relics that missed from lack of maintenance and care. The Gondang Baru Sugar Factory building is a benchmark that there are historical buildings that are still used and maintained even though they are perfunctory. On the other hand, Klaten lurik woven which is currently soaring, requires a binder so that its existence is not just a moment. A facility is needed that can accommodate knowledge of lurik weaving and the history of buildings with minimal maintenance. The facilities is intended, so that inheritance things can be preserved, maintained, and developed, and can continue to be a feature of a national culture. One way of preservation is by using the architectural design method. The usage of infill design with the derrivation method will produce a combination of preservation with the development of heritage buildings and new buildings. Thus, the old factory building is maintained and developed into a lurik weaving museum that can accommodate local culture.
Kata Kunci : museum, tenun, lurik, klaten, infill design