Laporkan Masalah

Evaluasi Implementasi Program PMT-AS (Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah) di Kabupaten Kulon Progo tahun 2018

SAFIRA AINUN U., Dr. rer. nat. dr. BJ. Istiti Kandarina; Dr. Drs. Abdul Wahab, MPH

2019 | Tesis | MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Latar Belakang: Pelaksanaan pembangunan nasional tidak lepas dari kualitas sumber daya manusia. Salah satu faktor penentu kualitas sumber daya manusia adalah status gizi. Pada masa bayi-usia anak sekolah adalah masa yang paling optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan seseorang. PMT-AS adalah sebuah program yang diluncurkan untuk memperbaiki asupan gizi anak usia sekolah. Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2018 memiliki program PMT-AS yang diselenggarakan di Kecamatan Kokap dengan dana yang bersumber dari APBD. Program PMT-AS tahun 2018 berbasis makanan lengkap ini baru pertama kali dilakukan di Kabupaten Kulon Progo setelah sebelumnya PMT-AS yang diberikan berbasis makanan kudapan/snack Tujuan penelitian: mendeskripsikan evaluasi implementasi program PMT-AS (Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah) aspek acceptability, adoption, dan fidelity di Kabupaten Kulon Progo tahun 2018 secara kualitatif Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode in-depth interview dan focus group discussion. Keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi sumber, member checking, dan peer debriefing. Hasil : Akseptabilitas pemangku kebijakan Kabupaten Kulon Progo terhadap program PMT-AS ini baik, mereka mendukung dan berkomitmen penuh dalam melaksanakan program ini, dibuktikan dengan adanya persetujuan program, anggaran, dan dibentuknya tim pelaksana program. Adopsi program PMT-AS berbasis makanan lengkap yang dilakukan sekolah cukup baik yaitu dengan mempersiapkan sumber daya pelaksana dan sarana prasarana kegiatan. Fidelity program PMT-AS cukup, pelaksana kegiatan pada awalnya kurang sesuai dalam mengimplementasikan program, namun setelah ada evaluasi yang dilakukan, implementasi yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Outcome intervensi PMT-AS yang dirasakan oleh penerima program cukup baik, mereka puas dengan makanan yang disajikan, merasa terbantu dengan adanya makanan tambahan, dan ingin program ini tetap dilanjutkan di sekolah mereka. Kesimpulan: Program PMT-AS perlu mendapatkan akseptabilitas yang baik dari pemangku kebijakan, sekolah harus mengadopsi program dengan baik agar program berjalan dengan baik, dan program harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang berlaku agar hasil program optimal

Background: The implementation of national development cannot be separated from the quality of human resources. One of the determinants of the quality of human resources is nutritional status. In infancy and the age of school children is the most optimal period for a person's growth and development. PMT-AS was a program launched to improve the nutritional intake of school-age children. Kulon Progo Regency in 2018 had a PMT-AS program held in Kokap District with funds sourced from APBD. The full food-based PMT-AS program in 2018 was the first time in Kulon Progo District after PMT-AS has been given snack. Research objectives: describe the evaluation of the implementation of the PMT-AS program (Provision of Additional Foods - School Children) aspects of acceptability, adoption, and fidelity in Kulon Progo Regency in 2018 qualitatively Research method: This study uses qualitative methods with a case study approach. The selection of informants used purposive sampling technique. Data collection is done by in-depth interview method and focus group discussion. The validity of the data is done by means of source triangulation, member checking, and peer debriefing. Results: The acceptability of stakeholder in Kulon Progo towards the PMT-AS program was good, they support and were fully committed to implementing this program, as evidenced by the approval of the program, budget, and the establishment of the program implementation team. The adoption of a complete food-based PMT-AS program carried out by schools was quite good, namely by preparing implementing resources and infrastructure activities. The fidelity of the PMT-AS program was sufficient, the implementers of the activities were initially not suitable in implementing the program, but after an evaluation has been carried out, the implementation was carried out in accordance with the established procedures. The outcome of the PMT-AS intervention felt by program recipients was good enough, they were satisfied with the food served, felt helped by the addition of food, and wanted this program sustain in their schools. Conclusion: The PMT-AS program needs to get good acceptability from policy makers, schools must adopt the program well so that the program runs well, and the program must be implemented in accordance with applicable procedures so that the program results are optimal

Kata Kunci : PMT-AS, Kabupaten Kulon Progo

  1. S2-2019-418343-abstract.pdf  
  2. S2-2019-418343-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-418343-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-418343-title.pdf