DAMPAK PERUBAHAN UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) TERHADAP PERUBAHAN STATUS TENAGA KERJA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

ZAINAB SITI SUHARNI, Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc., Ph.D.

2019 | Tesis | MAGISTER SAINS ILMU EKONOMI

INTISARI Kebijakan penetapan upah minimum suatu daerah memiliki pengaruh terhadap pasar tenaga kerja yang pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh upah minimum regional terhadap perubahan status pekerja di Provinsi DIY dengan melibatkan faktor karakteristik individu (demografi) dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita provinsi sebagai variabel kontrol. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Sakernas 2011-2015. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu pendekatan regresi logistik multinomial logit untuk menganalisis probabilitas perubahan status pekerja. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa di Provinsi DIY, jumlah pekerja terbesar berada di sektor informal, yaitu sebanyak 42,2%, sedangkan sektor formal sebanyak 30%, dan pekerja yang tidak bekerja sebanyak 28%. Peningkatan Upah Minimum Provinsi (UMP) memberikan dampak probabilitas terbesar pada pekerja informal sebesar 0,43, sedangkan dampak terendahnya pada pekerja sektor formal sebesar 0,28. Peningkatan UMP memberikan efek marginal negatif terhadap pekerja formal dan pekerja yang tidak bekerja sebesar 0,15 dan 0,33, sedangkan efek marginal memberikan dampak positif terhadap pekerja informal sebesar 0,48.

ABSTRACT The policy of minimum wages in a region has some impacts on employment market which can affect the economic growth of the region. This study aims to analyze the impact of regional minimum wages on the changing of employement workers in DIY province by involving individual characteristic factor (demography) and Product Domestic Regional Bruto (PDRB) per capita province as the control variabels. The data used in this study is Sakernas data 2011-2015. Approaching method used in this study, which is logistic regression of multinomial logit to analyze the probability of employment status changing. The results show that in DIY province, most of the employees work in informal sector, as 42,2%, while there is 30% in formal sector and 28% are unemployed. The increasing of minimum wage province (UMP) gives the highest probability impact on informal workers as 0,43%, while the lowest impact is on formal workers as 0,28. The increasing of UMP also gives a negative impact of marginal effect on formal workers and unemployed workers as 0,15 and 0,33, while the positive effect is on informal workers as 0,48.

Kata Kunci : UMP, status pekerja,, status demografi, PDRB per kapita, multinomial logit