Laporkan Masalah

Kondisi Higiene Sanitasi Pedagang Kaki Lima di Jalan Malioboro Kota Yogyakarta

CLEMENTINA INDA L, Dr. Iswanto, SPd, M. Kes & Fitrina M. Kusumaningrum, SKM, MPH

2019 | Tesis | MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Latar Belakang : Kasus keracunan makanan atau food borne disease masih merupakan salah satu masalah terbesar di dunia dan terutama terjadi pada negara berkembang yang disebabkan karena kondisi keamanan pangan dan kebersihan yang masih buruk. Malioboro sebagai destinasi wisata di kota Yogyakarta memiliki resiko penularan penyakit bawaan makanan karena pedagang kaki lima yang relatif banyak dan belum mempraktikkan aspek-aspek hygiene dan sanitasi, sehingga kemungkinan terjadi penularan penyakit yang dibawa melalui makanan dari pedagang yang berjualan di Jalan Malioboro. Selain itu, kondisi higiene sanitasi di Malioboro belum diketahui, sehingga perlu dilakukan penelitian. Tujuan : Untuk mengetahui kondisi higiene sanitasi pedagang kaki lima di Jalan Malioboro Kota Yogyakarta. Metode : Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi terhadap 15 pedagang dan wawancara dengan pihak terkait dengan pengawasan dan pemberian sertifikat higiene sanitasi. Hasil: Kebijakan yang digunakan dalam mengatur PKL pangan di Jalan Malioboro adalah Peraturan Walikota Yogyakarta No 64 Tahun 2010 dan Peraturan Walikota Yogyakarta No 37 Tahun 2010, Kebijakan yang sudah dijalankan antara lain terkait dengan perizinan dagang, sanksi bagi pedagang kaki lima dan kegiatan bersama membersihkan Malioboro pada setiap Selasa Wage. Fasilitas sanitasi (pembuangan air limbah, air cuci tangan dan peralatan) tidak ada yang memenuhi syarat, sedangkan tempat sampah 87% tidak memenuhi syarat, personal hygiene yang tidak memenuhi syarat sebesar 73%, peralatan tidak ada yang memenuhi syarat dan angka kuman yang tidak memenuhi syarat sebesar 93%. Pengawasan yang dilakukan tidak optimal dan tidak dilakukan secara berkala karena adanya kendala dalam koordinasi dan waktu kerja yang terbatas. Sertifikat higiene sanitasi juga belum secara khusus diberikan pada PKL di Jalan Malioboro. Kesimpulan: Kondisi higiene sanitasi PKL pangan di Jalan Malioboro Kota Yogyakarta belum memenuhi syarat ditinjau dari fasilitas sanitasi, personal higiene, ketentuan peralatan dan angka kuman alat makan. Pengawasan dan pemberian sertifikat belum optimal serta kurang baik koordinasi dalam pengawasan oleh pihak kesehatan. Kata Kunci : personal hygiene, sanitasi, pedagang kaki lima, pengawasan, sertifikat

Background: Cases of food poisoning or foodborne disease are still one of the biggest problems in the world and mainly occur in developing countries due to poor food safety and hygiene conditions. Malioboro as a tourist destination in the city of Yogyakarta has the risk of transmitting foodborne diseases because street vendors are relatively numerous and have not practiced hygiene and sanitation aspects so that the possibility of transmission of the disease below through food from traders selling on the Malioboro street. Besides, sanitation hygiene conditions in Malioboro are unknown, so research needs to be done. Purpose: To find out how sanitation conditions for street vendors on Malioboro street in Yogyakarta City. Method: This study included qualitative descriptive research. Data collection was carried out by observing 15 traders and interviewing relevant parties regarding the supervision and provision of sanitation hygiene certificates. Results: The policies used in regulating food street vendors on Malioboro Street are Regulations No. 64 of 2010 and Regulations No. 37 of 2010, the policies that have been implemented include trade licensing, sanctions for street vendors and joint activities to clean Malioboro on Tuesday. Sanitation facilities (wastewater disposal, hand washing water, and equipment) 100% did not meet the requirements while the garbage bin 87% did not meet the requirements, personal hygiene that did not meet the requirements was 73%, equipment that did not meet the requirements was 100% and the number of germs that were not meets the requirements of 93%. Supervision was not optimal and was not carried out periodically due to constraints in coordination and limited working time. The provision of sanitation hygiene certificates has also not been specifically given to street vendors on Malioboro street. Conclusion: The sanitation hygiene conditions of food street vendors on Malioboro street in Yogyakarta City did not meet the requirements in terms of sanitation facilities, personal hygiene, equipment provisions, and germicidal numbers. Supervision, and provision of certificates had not been optimal and lack of good coordination in supervision by health authorities. Keywords: personal hygiene, sanitation, street vendors, supervision, certificate

Kata Kunci : personal hygiene, sanitasi, pedagang kaki lima, pengawasan, sertifikat

  1. S2-2017-418214-abstract.pdf  
  2. S2-2017-418214-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-418214-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-418214-title.pdf