PERAN SELF COMPASSION TERHADAP POSTTRAUMATIC GROWTH PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DENGAN DIMEDIASI KOPING RELIGIUS DAN DUKUNGAN SOSIAL PASANGAN

ANISTIYA AZIZAH, Dr. Muhana Sofiati Utami, M.S.

2019 | Tesis | MAGISTER PSIKOLOGI

Posttraumatic growth (pertumbuhan pasca trauma) diartikan sebagai dampak positif pada individu yang didapatkan dari hasil penyesuaian terhadap pengalaman negatif dan trauma yang menyebabkan distress yang tinggi (Tedeschi dan Calhoun, 1998). Posttraumatic growth dibutuhkan oleh pasien kanker payudara untuk membantunya bangkit dan menemukan makna kehidupan setelah diagnosis kanker payudara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran koping religius dan dukungan sosial pasangan sebagai mediator hubungan antara self compassion dan posttraumatic growth. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan survey. Subjek penelitian ini adalah sebanyak 71 pasien kanker payudara yang masih menjalani pengobatan di RS Bethesda Yogyakarta. Pengumpulan data menggunakan skala posttraumatic growth, skala self compassion, skala koping religius dan skala dukungan sosial pasangan. Analisis data menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Model I nilai coeff atau beta = 0,191 dan nilai p = 0,0492 (p<0,05) yang berarti bahwa self compassion berpengaruh secara tidak langsung terhadap posttraumatic growth dengan mediasi koping religius. Sedangkan pada Model II menunjukkan bahwa dukungan sosial pasangan tidak mampu menjadi mediator hubungan antara self compassion terhadap posttraumatic growth (skor coeff / beta = 0,062 ; dan p = 0,573 atau p>0,05). Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa posttraumatic growth tidak dipengaruhi oleh faktor demografis pasien kanker payudara seperti usia, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, status pekerjaan, stadium, dan durasi penyakit.

Post-traumatic growth is the positive impact on individuals obtained from the result of adaptation to negative experience and trauma that causes a high distress (Tedeschi and Calhoun, 1998). Post-traumatic growth is needed by breast cancer patients to encourage them and find the meaning of life after a diagnosis of breast cancer. The purpose of this study was to know the role of religious coping and social partner support as the mediator in the relationship between self-compassion and post-traumatic growth. The research method used is a quantitative method with a survey approach. The subjects of this study were 71 breast cancer patients who are still undergoing treatment at Bethesda Hospital Yogyakarta. Data collection used was posttraumatic growth scale, self-compassion scale, religious coping scale and social partner support scale. Data analysis used was path analysis. The results showed that the Model I coeff or beta = 0.191 and a value of p = 0.0492 (p <0.05) which means that self-compassion has an indirect effect on posttraumatic growth by mediating religious coping. While the Model II showed that the social partner supportis not able to mediate the relationship between self-compassion and posttraumatic growth (coefficient score / beta = 0.062; and p = 0.573 or p> 0.05). In addition, this study also found that post-traumatic growth was not influenced by demographic factors of breast cancer patients such as age, income level, education level, employment status, stage, and duration of disease.

Kata Kunci : Posttraumatic growth, Self compassion, Religious Coping, Social Partner Support, Breast Cancer Patients