Laporkan Masalah

Perkembangan Kawasan Kelok Sembilan Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat

TASNIM NUL HAKIM, M. Sani Roychansyah, S.T., M.Eng., D.Eng.; Retno Widodo Dwi P., S.T., M.Sc., Ph.D.

2019 | Tesis | MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Jembatan kelok sembilan merupakan prasarana transportasi yang berada diantara Provinsi Sumbar dan Riau, dibangun untuk mengurai titik macet yang terus terjadi karena terbatasnya ruang jalan. Jembatan kelok sembilan menjadi ikon Pariwisata Sumatera Barat karena jembatan dibangun megah dan unik, terletak ditengah perbukitan bukit barisan. Maka dari itu kawasan ini mengalami pergeseran fungsi jalan menjadi lokasi wisata baru. Beberapa pihak mencari kesempatan terhadap kawasan sekitar jalan kelok sembilan ini, sehingga memunculkan beberapa kegiatan selain menggunakan jalan. Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana proses kemunculan ruang rest area informal karena keunikan jalan kelok sembilan, Penelitian ini menggunakan metode induktif kualitatif dengan melalui beberapa tahapan, grandtour, wawancara mendalam dengan narasumber dan tahap analisis. Konsep Kemunculan ruang pinggir jalan sebagai tempat wisata karena keunikan jalan atas dasar Pembangunan jalan kelok sembilan yang unik dapat memicu kemunculan kegiatan rest area informal dan tempat wisata terbatas, dua kegiatan ini muncul sendirinya karena adanya kesempatan bagi pengendara, Pengunjung, pedagang dan pemerintah.

The kelok sembilan bridge is a transportation infrastructure located between the Provinces of West Sumatra and Riau, built to break down the traffic jams that continue to occur due to limited road space. The kelok sembilan bridge has become an icon of Tourism in West Sumatra because it is built majestically and uniquely, located in the middle of the hills of Barisan Hill. Therefore this region experienced a shift in the function of the road into a new tourist location. Some parties are looking for opportunities to the area around this kelok sembilan road, so that it raises several activities besides using the road. The question that arises is how the process of the emergence of an informal rest area space due to the uniqueness of the kelok sembilan road. This study uses a qualitative inductive method through several stages, grandtour, in-depth interviews with informants and analysis stage. The concept of the emergence of roadside space as a tourist attraction due to the uniqueness of the road on the basis of the construction of a unique kelok sembilan road can trigger the emergence of informal rest area activities and limited tourist attractions, these two activities appear themselves because of the opportunities for motorists, visitors, street vendors and the government.

Kata Kunci : Rest area, Sektor informal, kemunculan, Kelok sembilan, PKL

  1. S2-2019-404451-abstract.pdf  
  2. S2-2019-404451-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-404451-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-404451-title.pdf