PERAN ORGANISASI PEMUDA DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA KAWASAN MANGROVE GUNA MEWUJUDKAN KETAHANAN LINGKUNGAN (Studi pada Keluarga Pemuda Pemudi Baros (KP2B) Di Dusun Baros, Desa Tirtohargo, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta)
NOVITA ARDIYANSARI, Dr. Saryani, M. Si.; Dr. Muhamad, ST. MT.
2019 | Tesis | MAGISTER KETAHANAN NASIONALPenelitian ini menganalisis peran organisasi Keluarga Pemuda Pemudi Baros (KP2B) dalam mengembangkan Ekowisata Kawasan Mangrove Baros guna mewujudkan ketahanan lingkungan. Secara spesifik penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran Keluarga Pemuda Pemudi Baros (KP2B) dan kendala dalam mengembangkan Ekowisata Kawasan Mangrove Baros. Kemudian dari usaha pengembanagan Ekowisata Hutan Mangrove Baros akan berimplikasi terhadap ketahanan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan trianggulasi data yang terdiri dari studi dokumentasi, observasi partisipasi lengkap, dan wawancara (semistruktur dan tidak terstruktur). Metode analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Penelitian ini menggunakan tiga teori yaitu peran organisasi pemuda, ekowisata kawasan konservasi mangrove, dan ketahanan lingkungan. Hasil penelitian ini menunjukkan KP2B memiliki peran pokok dalam pengembangan usaha Ekowisata Kawasan Konservasi Mangrove Baros meliputi pilar konservasi, pilar pendidikan, pilar sosial masyarakat, dan pilar ekonomi. Terdapat lima kelompok kerja pemberdayaan masyarakat yaitu Avicenia, Mino Tirtohargo, Andini Lestari-Karya Manunggal, GAPOKTAN-KWT, dan POKLASAR. Usaha ekonomi terdiri dari penjualan bibit, pengusahaan jasa ekowisata, penjualan paket live-in, penjualan kerajinan sampah kayu laut, budidaya kepiting, dan paket taman peisir-penghijauan. KP2B mengalami kendala dalam usaha ekowisata yaitu factor alam dan SDM. Usaha pengembangan ekowisata berimplikasi positif terhadap ketahanan lingkunganmeliputi komponen biotik, abiotik dan kultur.
This research was to analyze the role of Baros Youth Family or KeluargaPemudaPemudi Baros (KP2B) organization in developing Ecotourism Mangrove Baros Region to embody environmental resilience. Specifically, this research aimed to know the role of KP2B and its obstacle to developing Ecotourism Mangrove Baros Region. Afterward, these development efforts would impact on environmental resilience. This was qualitative field research using a descriptive method. Triangulation data consisting of document study, complete participant observation, and the semi-and-unstructured interview was the technique of data collection. The data analysis method used Mile and Huberman�s model containing 1) data reduction, 2) data display, and 3) conclusion drawing or verification. This research used four theories, namely the role of youth organization, ecotourism in mangrove conservation areas, and environmental resilience. The result of this research showed that KP2B had some leading roles in the development effort of Baros Mangrove Conservation Ecotourism covering conservational pillar, educational pillar, social pillar, and economic pillar. There were 5 (five) social empowerment working groups i.e., Avicenna, Mino Tirtohargo, Andini Lestari-Karya Manunggal, GAPOKTAN-KWT, and POKLASAR. Economic efforts consisted of selling seed, providing ecotourism services, offering live-in packet, selling marine wood waste crafts, crab farming, and offering coastal park and reforestation packet. KP2B had two obstacles in this ecotourism effort. That obstacles were a natural factor and human resource. Ecotourism development efforts had some positive implications for environmental resilience, including biotic, abiotic, and culture components.
Kata Kunci : Organisasi Pemuda, Ekowisata Mangrove, Ketahanan Lingkungan