ANALISIS KELAS, SPM DAN INDIKATOR KETERPADUAN ANTARMODA DI STASIUN KADIPIRO PADA JALUR KERETA AKSES BANDARA ADI SOEMARMO

ERFAN WAHYUDIANTO, Dr. Eng. Imam Muthohar, S.T., M.T.; Prof. Dr. Tech. Ir. Danang Parikesit, M.Sc.

2019 | Tesis | Magister Sistem dan Teknik Transportasi

Pembangunan Stasiun Kadipiro direncanakan untuk membagi penumpang dari dan/atau menuju Bandara Adi Soemarmo agar tidak hanya menggunakan satu simpul dari Stasiun Solo Balapan, sehingga tidak terjadi kepadatan akibat tercampur dengan pergerakan penumpang kereta api antarkota dan perkotaan yang juga melalui Stasiun Solo Balapan. Tujuan penelitian ini adalah melihat peran Stasiun Kadipiro pada jalur kereta akses menuju Bandara Adi Soemarmo dilihat dari kelas stasiun dan standar pelayanan minimum yang akan diberikan, serta menyusun dan menganalisis prioritas kriteria indikator yang dibutuhkan dalam mencapai keterpaduan antarmoda di stasiun. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif melalui pendekatan studi literatur dan penilaian kriteria penentuan kelas stasiun berdasarkan peraturan yang berlaku dan analisis multi kriteria melalui pendekatan metode analisis hirarki proses (AHP) dalam menentukan pembobotan kriteria indikator keterpaduan antarmoda di stasiun. Stasiun Kadipiro dapat dikategorikan ke dalam kelas stasiun kecil karena mendapat total nilai sebesar 49,6 angka kredit ( 50 angka kredit) dalam penilaian kriteria penentuan kelas stasiun, sehingga standar pelayanan minimum yang diberikan harus sesuai dengan standar pelayanan minimum untuk kelas stasiun kecil. Prioritas pengembangan kriteria keterpaduan antarmoda di stasiun pada jalur kereta akses menuju bandara adalah: 1) jaringan pelayanan (39 %); 2) jaringan prasarana (37 %); dan 3) manajemen (24 %), dengan sub kriteria yang perlu dikembangkan adalah sistem penjadwalan dengan indikator berupa ketepatan waktu angkutan lanjutan, kinerja keterpaduan antarmoda dengan indikator berupa aksesibilitas ke angkutan lanjutan, dan sistem pelayanan keterpaduan antarmoda dengan indikator berupa kemudahan mendapatkan angkutan lanjutan.

The construction of Kadipiro Station is planned to divide passengers from and / or to Adi Soemarmo Airport so that they do not only use one node from Solo Balapan Station, so there is no congestion due to the inter-city and urban train passenger movements that also go through Solo Balapan Station. The purpose of this study was to observe at the role of Kadipiro Station on the access train route to Adi Soemarmo Airport in terms of station class and minimum service standards to be provided, and to compile and analyze priority indicator criteria needed to achieve intermodal integration at the station. The method used in this study is descriptive method through a literature study approach and assessment of station class determination criteria based on applicable regulations and multi-criteria analysis through a process hierarchical analysis method approach (AHP) in determining the weighting of intermodal integration indicator criteria at the station. Kadipiro Station can be categorized into a small station class because it gets a total value of 49.6 credit numbers (< 50 credit numbers) in the assessment of station class criteria, so the minimum service standards provided must be in accordance with the minimum service standards for small station classes. The priority of developing criteria for intermodal integration at stations on the access train route to the airport is: 1) service network (39 %); 2) infrastructure network (37 %); and 3) management (24 %), with the sub criteria that need to be developed is a scheduling system with indicators in the form of advanced transportation timeliness, intermodal integration performance with indicators in the form of accessibility to advanced transportation, and intermodal integrated service system with indicators in the form of ease of obtaining advanced transportation.

Kata Kunci : Kelas Stasiun, Standar Pelayanan Minimum, Keterpaduan Antarmoda