Laporkan Masalah

Memperbaiki Tanah Koloni: Krisis-krisis Pangan dan Kerja-kerja Perbaikan Alumni Wageningen di Indonesia Tahun 1920-an dan 1950-an

ANDRIK SULISTYAWAN, Dr. Mutiah Amini, M.Hum.

2019 | Tesis | MAGISTER SEJARAH

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap peran atau tepatnya kerja-kerja perbaikan dari dua alumnus institusi pendidikan Wageningen di tanah koloni Hindia-Belanda. Penelitian ini menunjukkan bahwa selain berperan dalam hal penyuluhan pertanian, sebagian alumni Wageningen itu juga menginisiasi proyek-proyek pertanian modern Barat di lingkungan-lingkungan lahan basah (wetlands) di pulau-pulau luar Jawa. Pada tahun 1920-an Johannes Sibinga Mulder, alumnus Rijkslandbouwschool Wageningen yang didaulat menjadi Direktur Jenderal Departemen Pertanian, Industri dan Perdagangan menginisiasi proyek pertanian modernisme tinggi (high modernism) ala Amerika di sekitar perairan delta Selatdjaran, sekitar Palembang, Sumatra. Beberapa tahun kemudian, insinyur pertanian jebolan Landbouw Hoogeschool Wageningen bernama Hendrik Jurrian Schophuys juga menginisiasi proyek polder di lahan rawa-rawa Kalimantan. Proyek-proyek pertanian yang digagas oleh kedua alumni Wageningen itu ditujukan sebagai proyek-proyek pembangunan untuk mengatasi krisis-krisis pangan yang telah terjadi pada sekitar akhir tahun 1910-an dan awal tahun 1950-an. Sayangnya, kedua proyek pertanian modern itu terbukti tidak benar-benar mampu mendatangkan perbaikan dan menjadi solusi untuk mengatasi masalah krisis pangan. Melalui penelitian dengan pendekatan multidisiplin ini kami ingin memperkaya khazanah penulisan sejarah teknologi dan lingkungan, dimana selain memanfaatkan sumber-sumber sejarah konvensional seperti arsip-arsip dan koran-koran, didalam penelitian ini kami juga memanfaatkan sumber-sumber foto serta satu video dokumenter sebagai bahan pelengkap untuk memperkuat narasi historis yang kami bangun.

This research aimed to discover the role or particularly the improvement works of two Wageningen alumni in the Dutch East Indies colony. This research shows that in addition to serve the agricultural extension, some of the Wageningen graduates have also initiated modern Western agricultural projects that took place in wetlands environment on the outer islands of Java In the 1920s Johannes Sibinga Mulder, a Rijkslandbouwschool Wageningen alumnus who was appointed as a Director General of the Department of Agriculture, Industry and Trade initiated an American high modernism agricultural project in the Selatdjaran delta, near Palembang, Sumatra. A few years later, Hendrik Jurrian Schophuys, an agricultural engineer graduated from Landbouw Hoogeschool Wageningen also initiated a polder project on the Kalimantan swamps. These two modern agricultural projects were intended as development projects to overcome food crises that had occurred around the end of the 1910s and early 1950s. However, both modern agricultural projects were failed to bring improvements and hence not capable to be a solution to overcome the food crises. Through this multidisciplinary research we intend to enrich the historiography of technology and the environment where in this research we are not only to make use of conventional sources such as archives and newspapers but also other unconventional sources such as photos and documentary video that was used as supplementary materials in order to strengthen our historical narratives.

Kata Kunci : Proyek Pertanian, Wageningen, Krisis Pangan, Wetlands

  1. S2-2019-389080-abstract.pdf  
  2. S2-2019-389080-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-389080-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-389080-title.pdf