Laporkan Masalah

Analisis Penyebaran Pedagang Menggunakan Exploratory Spatial Data Analisys (Studi kasus: Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat)

BOFFIN KHARSANANDA, Adhistya Erna Permanasari, S.T., M.T., Ph.D. ; Dr.Eng Silmi Fauziati, S.T., M.T.

2019 | Tesis | MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI

Jumlah pedagang di Kabupaten Dharmasraya dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan, Jumlah pedagang yang meliputi pedagang besar, pedagang menengah dan pedagang kecil pada tahun 2016 adalah sebesar 1,595 pedagang di seluruh wilayah Dharmasraya. Dalam tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) DISKUMPERDAG mempunyai peranan dalam hal Perumusan kebijakan teknis di bidang perdagangan, Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perdagangan, Pembinaan dan pengendalian di bidang perdagangan serta Penyelenggaraan pembinaan teknis dan administrasi UPT. Informasi berupa geografis bisa di manfaatkan oleh pemerintah Kabupaten Dharmasraya dalam hal ini ialah DISKUMPERDAG untuk mengetahui kemudahan melakukan aktivitas perdagangan di kawasan Kabupaten Dharmasraya guna untuk memaksimalkan kinerja dari pemerintah tersebut. Fokus penelitian ialah menganalisis penyebaran pedagang di Daerah Kabupaten Dharmasraya menggunakan analisis Exploratory Spatial Data Analysis (ESDA). Melakukan analisis menggunakan proses spasial panel regresi untuk mengetahui bahwa seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, Autokorelasi spasial global dimana proses ini bertujuan untuk melihat korelasi spasial seluruh pedagang secara global di Kabupaten Dharmasraya, mengetahui pengaruh antar pedagang suatu wilayah dengan wilayah lain, dan Autokorelasi spasial lokal untuk menampilkan tingkatan kemudahan dalam aktivitas perdagangan dalam bentuk visual. Pada analisis spasial panel regresi menunjukkan nilai R Square 0,972636 dapat diartikan bahwa kepadatan Penduduk Kabupaten Dharmasraya, Keluarga di atas garis kemiskinan atau keluarga sejahtera dan pasar tradisional Kabupaten Dharmasraya pada mempengaruhi sebaran pedagang Kabupaten Dharmasraya pada tahun 2016. Hasil penelitian menunjukkan eksplorasi pola spasial dari data pedagang dan penduduk di Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat menunjukkan adanya pemusatan spasial dan outlier spasial yang mana analisis ini menghasilkan pola berupa empat klaster. Pemusatan tinggi menunjukkan sangat mudah dalam hal melakukan aktivitas perdagangan, dengan cakupan area meliputi wilayah Kecamatan Koto Baru, Kecamatan Koto Besar, Kecamatan Sungai Rumbai, dan Kecamatan Sitiung. Pemusatan rendah menunjukkan sangat sulitnya melakukan aktivitas perdagangan, dengan cakupan area Kecamatan Padang Laweh dan Kecamatan Tiumang. Sedangkan Outlier tinggi atau mudah dalam hal melakukan aktivitas perdagangan mencakup Kecamatan Pulau Punjung. Outlier rendah atau sulit dalam hal melakukan aktivitas perdagangan mencakup area Kecamatan IX Koto, Kecamatan Koto Salak, Kecamatan Asam Jujuhan, dan Kecamatan Timpeh.

The number of traders in Dharmasraya Region has increased from year to year. The number of traders including large traders, medium traders and small traders in 2016 is around 1.595 throughout the Dharmasraya region. In the main tasks and functions (TUPOKSI), Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DISKUMPERDAG) has a role in establishing technical policies among traders, to implement the government affairs and public services in trading, to develop and control the trading and to implement technical and administrative guidance of UPT. Geographic information can be utilized by the Dharmasraya Region government, in this case DISKUMPERDAG, to find out the ease of conducting trade activities on Dharmasraya in order to maximize the performance of the government. The focus of the study was to analyze the spread of traders in the Dharmasraya region using Exploratory Spatial Data Analysis (ESDA) analysis. This study conduct several analysis using the spatial panel regression process to find out how much an independent variable could have influence on the dependent variable, using Global spatial autocorrelation process to see the spatial correlation of all traders globally in Dharmasraya region, to find out the effect between traders in other regions and autocorrelation of local spatial and visualize the level of ease in trading activities. Spatial panel regression analysis shows the value of R Square 0.972636, means that Population Density, Prosperous family and the traditional market affected the distribution of traders in Dharmasraya in 2016. The results of spatial exploration pattern of data from traders and residents in Dharmasraya, represent a spatial concentration and spatial outlier in which this analysis produced a pattern of four clusters. High concentration shows that it was easy to conduct trade activities, with area coverage covering Koto Baru Subdistrict, Koto Besar District, Sungai Rumbai District, and Sitiung District. Low concentration indicates that it is very difficult to carry out trade activities, with the coverage of Padang Laweh and Tiumang Districts. While the Outlier is high or easy in terms of conducting trade activities including Pulau Punjung District. Low or difficult outliers in terms of conducting trade activities include the Koto District IX District, Koto Salak District, Asam Jujuhan District, and Timpeh District

Kata Kunci : Dharmasraya, ESDA, Spatial panel regression, Global spatial autocorrelation.

  1. S2-2019-404842-abstract.pdf  
  2. S2-2019-404842-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-404842-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-404842-title.pdf