PENENTUAN PARAMETER FARMAKOKINETIKA BERBASIS POPULASI TABLET LEVOFLOKSASIN DENGAN DISINTEGRAN CROSPOVIDONE
PUSPA DWI PRATIWI, Prof. Dr. Akhmad Kharis Nugroho, M.Si., Apt; Dr.rer.nat. Endang Lukitaningsih, M.Si., Apt.
2019 | Tesis | MAGISTER ILMU FARMASIPenentuan parameter farmakokinetika berbasis populasi merupakan studi korelasi variabilitas untuk mendapatkan kadar obat dalam darah hingga parameter farmakokinetik obat perindividu dari data populasi yang diperoleh. Penentuan model yang tepat diperlukan agar perangkat lunak dapat memprediksi dengan tepat kadar obat dalam darah dan parameter farmakokinetika Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan formula optimal tablet levofloksasin disintegran crospovidone, dan penentuan parameter farmakokinetika populasi levofloksasin. Optimasi formula tablet menggunakan Simplex Lattice Design. Formula optimal digunakan pada uji in vivo untuk mendapatkan profil dan parameter farmakokinetiknya. Analisis kadar levofloksasin yang terdisolusi menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan kadar levofloksasin dalam darah menggunakan HPLC. Perangkat lunak Monolix digunakan untuk mendapatkan parameter farmakokinetik populasi dan WinSAAM untuk mendapatkan parameter farmakokinetika individu dengan metode tradisional. Formula optimal memiliki jumlah crospovidone tertinggi dari rekomendasi formula design expert dengan nilai disolusi efisiensi hingga menit ke-60 (DE60) dan waktu hancur rata-rata 75±2,18 persen dan 6,9±0,4 menit. Model satu kompartemen digunakan untuk menentukan parameter farmakokinetika menghasilkan nilai Ka=0,248/jam; Vd=4,03 L; K=1.998/jam; dan lagtime 0,0939 jam serta nilai variabilitas antar invididu yaitu omega_Ka = 1,48/jam; omega_Vd = 0,561 L; omega_K = 1,12/jam dan omega_Lagtime = 0,35 jam. Parameter farmakokinetik menggunakan perangkat lunak WinSAAM (metode tradisional) yaitu Ka=5,25±2,87/jam; Vd=5,25±2,87; Kel=4.09±6.052/jam; dan lagtime 0.206±0.209 jam. Penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa Formula optimal didapat dengan jumlah crospovidone 10 persen (desirability=0,546). Tidak ada perbedaan signifikan antara nilai parameter yang diperoleh dari analisis menggunakan metode populasi (Monolix) dengan tradisional (WinSAAM).
Population-based pharmacokinetic parameters is variability correlation study to get pharmacokinetics parameter from population data. Determination of the right model is needed accurately predict blood drug levels and pharmacokinetic parameters.The aim of this study was to determine the optimal formula for levofloxacin tablets; profile and parameters of population pharmacokinetics for levofloxacin after oral administration . Optimization of tablet formulas using simplex lattice design. The optimal formula is used for in vivo test to obtain its pharmacokinetic profile and parameters. Analysis of levofloxacin dissolution using a UV-Vis spectrophotometer and levofloxacin in plasma using HPLC. Monolix software was used to obtain population pharmacokinetic parameters and WinSAAM to obtain individual pharmacokinetics parameter value using traditional method. The optimal formula has 10 percent of crospovidone with DE60 and disintegration time are 75±2,18 percent and 6.9 ± 0.4 minutes. Pharmacokinetic parameters using population method : Ka=0,248/hour; Vd=4.03 L; K=1.998/hour; dan lagtime 0,0939 hour. Interindividual variability value are omega_Ka = 1,48/hour; omega_Vd = 0,561 L; omega_K = 1,12/hour dan omega_Lagtime = 0,35 hour. Pharmacokinetic parameters using WinSAAM (tradisional method) : Ka=5,25±2,87/hour; Vd=5,25±2,87 L; Kel=4.09±6.052/hour; dan lagtime 0.206±0.209 hour. Conclusion: The optimal formula has 10 percent of crosspovidone, 15 mg (desirability = 0.546). There was no significant difference between parameter values using population method (Monolix) and convensional method (WinSAAM).
Kata Kunci : levofloksasin, farmakokinetik populasi, Monolix, WinSAAM.