DINAMIKA DAN MAKNA SOSIAL DALAM PROSES AFILIASI MAHASISWA PENDAKI GUNUNG (Studi Palawa UAJY dan IGA MALAPARI)
MARIA ADISTI PRATIWI LAIA, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si.
2019 | Skripsi | S1 SOSIOLOGIPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dinamika serta makna sosial yang terjadi dalam proses afiliasi mahasiswa pendaki gunung anggota organisasi formal dan komunitas. Dinamika sosial dalam penelitian ini meliputi proses koordinasi, komunikasi, respons, dan adaptasi, sedangkan makna sosialnya meliputi aspek kepemimpinan, keterampilan, kepercayaan diri, serta relasi dan jaringan. Penelitian ini berfokus pada dua kelompok mahasiswa pencinta alam, yaitu Organisasi Mahasiswa Pencinta Alam UAJY (Palawa UAJY) dan Ikatan Generasi Alam MALAPARI (IGA MALAPARI). Dalam penelitian ini, kebutuhan data dipenuhi melalui observasi serta wawancara yang dilakukan peneliti dengan 14 orang informan yang merupakan mahasiswa pendaki gunung anggota Palawa dan IGA MALAPARI terkait dinamika yang terjadi di dalam kelompok yang meliputi proses koordinasi dan komunikasi, serta respons dan adaptasi. Selain itu, terdapat pula data tambahan yang diperoleh dari dokumen ADRT, laporan perjalanan, serta dokumentasi Palawa dan IGA MALAPARI. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini ialah organisasi dan komunitas, dalam hal ini Palawa dan IGA MALAPARI sebagai ruang beraktivitas memengaruhi makna sosial para anggotanya. Pada anggota Palawa, rangkaian pendidikan dasar, dinamika pendakian, serta statusnya sebagai organisasi resmi di bawah naungan Universitas Atma Jaya Yogyakarta lebih berpeluang dalam hal meningkatkan makna-makna sosial para anggotanya. Hal ini berbeda dengan dinamika pendakian IGA MALAPARI yang lebih mengutamakan rasa kekeluargaan, di mana pendakian memiliki tujuan sebagai sarana rekreasi dan perwujudan rasa cinta terhadap alam.
This research aims to identify social elements and social significance of affiliation process of university student hiker formal. This social element includes coordination and communication process, response, and adaptation. Social significance includes leadership, skills, confidence, relation, and networking aspects. This research focuses on two mountaineering clubs, namely UAJY Students Mountaineering Club (Palawa UAJY) and MALAPARI Nature Generation League (IGA MALAPARI). In this research, the data needed fulfilled through observation and interview done by the researcher with 14 informant who is a mountaineering student member of Palawa and IGA MALAPARI. Furthermore, there are also additional data that is obtained from ADRT document, trip reports, and Palawa and IGA MALAPARI documentation. Results of this research is that both Palawa and IGA MALAPARI as a space for activity impacts social significance for their member. Palawa member, through basic education, hiking dynamics, and their status as formal organization under Atma Jaya University Yogyakarta has higher opportunity to increase social significances for its member. This is different from IGA MALAPARI. As a community, hiking dynamics in IGA MALAPARI prioritizes more on solidarity between members rather than a chain of formal training.
Kata Kunci : dinamika sosial, makna sosial, mahasiswa pendaki gunung, proses afiliasi, social dynamics, social significance, mountaineering students, affiliation process