Laporkan Masalah

Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan (Studi Program Kotaku Sungai Buntung Kelurahan Karangwaru, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta)

Insani Kinasih, Dr. Silverius Djuni Prihatin, M.Si.

2019 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Hampir di setiap wilayah perkotaan terdapat permukiman kumuh. Kawasan bantaran Sungai Buntung merupakan kawasan kumuh di Kota Yogyakarta. Banyak penyebab munculnya permukiman kumuh, salah satunya disebabkan oleh pola perilaku masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Berangkat dari fenomena tersebut mengantarkan penelitian ini untuk melihat proses pemberdayaan masyarakat bantaran Sungai Buntung melalui program Kotaku. Pemberdayaan masyarakat bantaran ini dilakukan dengan tujuan untuk mengubah kawasan kumuh menjadi tidak kumuh dan meminimalisir penyebab kawasan kumuh. Dalam proses pemberdayaan ini terdapat tahapan untuk menuju masyarakat bantaran Sungai Buntung yang berdaya. Perspektif yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini adalah konsep pemberdayaan dari Ambar Teguh Sulistiyani berupa tahapan pemberdayaan yang dihubungkan dengan pengelolaan lingkungan sebagai pisau analisis untuk mendalami kegiatan pemberdayaan masyarakat bantaran Sungai Buntung dan melihat dampak adanya proses pemberdayaan. Rumusan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Proses Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan (Studi Program Kotaku Sungai Buntung Kelurahan Karangwaru, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta)?Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Unit analisis dalam penelitian ini yaitu masyarakat bantaran Sungai Buntung. Informan dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Informan yang peneliti tuju yaitu masyarakat bantaran sungai, pengurus BKM Tridaya Waru Mandiri, pengurus Komunitas Karangwaru Riverside, dan pihak Kelurahan Karangwaru. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara mendalam, dokumentasi, dan studi pustaka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pemberdayaan masyarakat bantaran Sungai Buntung Kelurahan Karangwaru, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan di bantaran Sungai Buntung terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap penyadaran dan pembentukan perilaku, tahap transformasi kemampuan, dan tahap peningkatan kemampuan. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan di bantaran Sungai Buntung telah melalui ketiga tahapan ini dimana pada saat ini masyarakat sudah mandiri dan berupaya untuk menjaga serta merawat kawasan Sungai Buntung. Pemberdayaan masyarakat bantaran Sungai Buntung melalui program Kotaku berhasil mengubah perilaku masyarakat yang semula kurang peduli terhadap kawasan sungai. Kawasan Sungai Buntung menjadi kawasan yang rapi, aman, nyaman, dan hijau. Terdapat berbagai macam fasilitas umum untuk menunjang kegiatan masyarakat yang bertujuan untuk menjaga dan merawat kawasan Sungai Buntung.

In almost every urban area there are slums. Buntung riverbank area is a slum area in the city of Yogyakarta. Many causes of the emergence of slums, one of which is caused by the pattern of behavior of the people who dispose of waste improperly. According to this phenomenon, this research is conducted to measure to the process of empowering the communitys of the Buntung River through the Kotaku program. The empowerment of the riverbank communitys was carried out with the aim of transforming slums into not slums and minimizing the causes of slums. In this empowerment process there are stages to go to the empowered communitys of the Buntung River. The basis used in conducting this research are empowerment concept from Ambar Teguh Sulistiyani in the form of stages of empowerment associated with environmental management as main tools analyst to deepen empowerment activities of the communitys of the Buntung River and see the impact of the empowerment process. The formulation of the problem used in this study is What is the Process of Community Empowerment in Environmental Management (Study of Kotaku Program Sungai Buntung, Kelurahan Karangwaru, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta)?. This research used qualitative research methods with a descriptive qualitative approach. The unit of analysis in this research is the communitys of the Buntung River. Informants in this study were selected using purposive sampling technique. The informants the researchers were aiming at were riverbank communitys, administrators of BKM Tridaya Waru Mandiri, administrators of the Karangwaru Riverside Community, and the Karangwaru Village. Methods of collecting data by observation, in-depth interviews, documentation, and literature. The purpose of this research was to find out the empowerment process of the communitys of Sungai Buntung River in Karangwaru Village, Tegalrejo District, Yogyakarta City The results of this study show how the process of community empowerment in environmental management on the banks of the Buntung River consists of three stages, namely awareness raising, coordination arrangements, and capacity building. Community empowerment in managing the environment on the banks of the Buntung River has gone through a stage of assessment where at this time the community is independent and returned to maintain and care for the Sungai Buntung area. The empowerment of the communitys of the Buntung River through the Kotaku program has succeeded in changing the behavior of the people who initially did not care about the river area. The Sungai Buntung area is a neat, safe, comfortable and green area. There are various kinds of public facilities to support community activities aimed at maintaining and caring for the Sungai Buntung area.

Kata Kunci : Empowerment, Participative, Stages of Empowerment

  1. S1-2019-378664-abstract.pdf  
  2. S1-2019-378664-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-378664-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-378664-title.pdf