Laporkan Masalah

Rantai Komoditas Beras Delanggu di Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten

FARIZFIQHA EVA DAMARATRI, Prof. Dr. R. Rijanta, M. Sc.

2019 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAH

Beras Delanggu yang berasal dari Kecamatan Delanggu merupakan salah satu beras yang terkenal di Indonesia karena rasanya. Penelitian ini merupakan penelitain yang mengkaji rantai komoditas Beras Delanggu di Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten Terdapat empat analisis rantai komoditas. Pertama analisis struktur input output yang dipresentasikan sebagai seperangkat nilai barang dan jasa yang berwujud dan tidak berwujud, dan memetakan nilai tambah di berbagai tahapan dalam rantai. Analisis wilayah menggambarkan distribusi penjualan beras Delanggu. Ketiga, analisis struktur pemerintahan yang menggambarkan sistem pemerintahan dalam rantai komoditas beras Delanggu. Keempat, analisis konteks institusional yang menggambarkan peran masing-masing aktor. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk memahami kompelksitas yang terjadi dalam interaksi manusia. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan data secara langsung di lapangan dengan melakukan wawancara mendalam. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah snowball. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rantai terpanjang pada rantai komoditas beras Delanggu memiliki lima mata rantai. Masing-masing mata rantai tersebut adalah pedagang penggiling padi besar, pedagang penggiling padi sedang, pengepul, pengepul dan penebas, dan petani. Setiap aktor memiliki nilai tambah yang berbeda. Pedagang penggiling padi merupakan aktor yang menerima nilai tambah paling tinggi, sedangkan petani merupakan aktor yang menerima nilai tambah paling sedikit. Penjualan beras Delanggu terbesar yaitu di Daerah Istimewa Yogyakarta. Perpindahan beras Delanggu dari Kecamatan Delanggu ke daerah tujuan penjualan menyebabkan adanya interaksi keruangan. Pemerintah merupakan salah satu aktor yang berperan dalam rantai komditas beras Delanggu, yaitu sebagai pemangku kebijakan. Dinas pertanian Kabupaten Klaten dan Bulog Banaran memiliki Sistem pemerintahan yang baik dalam rantai komoditas beras Delanggu. Terdapat tiga aktor yang berperan penting dalam rantai komoditas beras Delanggu yaitu petani, pedagang penggiling padi, dan pemerintah.

Delanggu Rice originating from Delanggu District is one of the famous rice in Indonesia because of its taste. This research is a researcher who studies the Delanggu Rice commodity chain in Delanggu District, Klaten Regency. There is four analysis of commodity chain. First is the analysis of the input output structure which is presented as a set of values chain boxes connected by arrows that show the flows of of tangible and intangible goods and services, and mapping value added at different stages in the chain. Territorialitty analysis describe the distrribution of Delanggu rice sales. Third, governance structure analysis that describe governance system in commodity chain of Delanggu rice. Fourth, is institutional context analysis that describe the role of each actor in commodity chain of delanggu rice. This research is a qualitative research that aims to understand the complexity that occurs in human interaction. Data collection methods used in this research are collecting data direcly by conducting in-depth interview. The sampling technique used is snowball. The result of this research shows that the longest chain in the commodity chain of rice Delanggu has five links. Each of chain is large rice millers, medium rice millers, collectors, middleman who buys crops still standing in the fielf and who employs his own labor, and farmers. Every actors of commodity chain has a different value added. Rice millers are the actor who receive the highest value added, while farmers are the actors who receive the least value added. The most widely sale of Delanggu rice is in Yogyakarta. The ttansfer proses of Delanggu rice from the district of Delanggu to the area of sale leads to spatial interactions. The government is one of the actors who plays a role in the commodity chain of Delanggu rice as a policy holder. The agricultural office of Klaten Regency and Bulog Banaran in Delangggu District have a good governance system in the Delanggu rice commodity chain. There are three actors who play important roles in the Delanggu rice commodity chain, that are farmers, rice mill traders, and the government. Keywords : Commodity Chain, Commodity Chain Analysis, Case Studies, Spatial Interaction

Kata Kunci : Rantai Komoditas, Analisis Rantai Komdoitas, studi kasus, interaksi keruangan

  1. 2019-382402-abstract.pdf  
  2. 2019-382402-bibliography.pdf  
  3. 2019-382402-tableofcontent.pdf  
  4. 2019-382402-title.pdf