KENAIKAN BERAT BADAN SAPI P0T0N6 YANG DIPELIHARA OLEH PETERNAK DENGAN PENAMBAHAN * ONGGOK PADA PAKAN

Setiawan, Agus Sigit , Prof.Dr.Ir.Endang Baliarti,SU

2005 | Skripsi | S1 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kenaikan berat badan sapi - potong yang dipelihara oleh peternak yang , diberi pakan jerami padi dan bekatul dengan penambahan onggok. Tujuh ekor sapi silangan Simmental- Peranakan Ongole (SIMPO) jantan uirur sekitar 2 tahun dan berat badan antara 120 sainpai 282 kg, dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok I sebagai kontrol, sapi diberi pakan sesuai dengan yang oiasa diberikan yaitu jerami padi dan bekatul, kelompok II diberi pakan seperti pada kontrol ditambah dengan onggok sebanyak 1% (as fed) dari berat badan. Penelitian dilakukan selama 2 bulan dengan penimbangan ternaK sebulan sekali. Variabel yang diamati meliputi konsumsi bahan kering (EK), bahan organik (BO), protein kasar (PK), pertambahan berat badan harian, konversi pakan dan feed cost/gain. Untuk konsumsi BK, BO, PK dan konversi pakan diuji dengan menggunakan uji t-tes, sedangkan PBBH menggunakan analisis kovariansi. Hasil penelitian menun-jukkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyats antara kelompok I dan ' kelompok II dalam- hal konsumsi BK, BO, PK, PBBH dan konversi pakan. Untuk feed cost/gain diperoleh pada kelompok I Rp.8.255,00 dan kelompok II Rp.8.128,00. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kenaikan berat badan sapi yang diberi tambahan onggok tidak berbeda nyata dibandingkan dengan kelompok tanpa penambahan onggok. Kata kunci : ’ Penambahan Onggok, Kenaikan Berat Badan, SIMPO, Feed Cost/Gain

This experiment was conducted to investigate the gainweight of beef cattle raised by farmer fed rice straw , rice bran and tapioca waste (onggok) supplementation. Seven male Sinmental Ongole crossbreed cattles age around 2 years old and inititial body weight of 120 up to 282 kg were devided into 2 groups. First group as a control, cattles were fed appropriate with done in level smallholders like rice straw and rice bran, for the second group was fed as the first group supplemented with tapioca waste (onggok) as much as 1% of body weight (asfed ) . The experiment was conducted for 2 months and the weighing was conducted every , 1 month. The data collected were dry matter ( DM ) consumption, organic matter (OM) consumption, crude protein (CP) consumption, average daily gain (ADG ), feed conversion and feed , cost/gain. DM, OM, CP consumption and feed conversion were analyzed using ttest and ADG was analyzed using variance analyze . The result of the experiment showed no significantly different between group I and group II in DM, CM, CP consumption, ADG and feed conversion. For feed eost/gain, the first group was 8.255 rupiahs and the second group was 8.128 rupiahs. It was concluded that the gainweight of beef cattle fed with tapioca waste (onggok) supplementation was not significantly different compared without tapioca waste (onggok) supplementation. Key words: Tapioca waste (Onggok) supplementation , gainweight, SIMPO, feed cost/gain

Kata Kunci : Penambahan Onggok, Kenaikan Berat Badan, SIMPO, Feed Cost/Gain