KENAIKAN BERAT BADAN KAMBING LOKAL JANTAN YANG DIBERI UREA-MOLASSES DENGAN FREKUENSI PEMBERIAN BERBEDA
Haryanto, Setya Eko , Prof. Dr. Ir. Endang Baliarti, SU.
2004 | Skripsi | S1 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKANPenelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kenaikan berat badan kambing lokal jantan yang diberi urea-molasses dengan frekuensi pemberian yang berbeda. Sembilan ekor kambing lokal jantan yang berumur kurang lebih 1 (satu) taliun dengan berat badan antara 10 sampai dengan 15 kg dibagi secara acak menjadi tiga kelompok perlakuan dengan menggunakan rancang acak pola searali. Perlakuan I dengan frekuensi pemberian satu kali pada waktu pagi hari, perlakuan II dengan frekuensi pemberian dua kali sehari pada pagi dan sore, dan perlakuan III dengan ferkuensi pemberian tigu kali sehari pada pagi, siang dan sore hari. Pemberian pakan sebanyak 3,5 % dari berat badan temak berdasarkan bahan kering, dan sebagai pakan basal adalah rumput gajah (70 %) dan pakan penguat berupa dedak (30 %). Pemberian urea dan molasses masing-masing sebanyak 2,5 % dari total pemberian dedak dalam sehari. Temak kambing dipelihara selama 4 bulan masa penelitian. Variabel yang dicatat adalah konsumsi pakan, pertambahan berat badan harian, dan konversi pakan. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis variansi. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan frekuensi pemberian urea-molases pada pakan tidak menunjukkan perbedaan pada konsumsi bahan kering (63,90 g/kgBBM/hari vs 66,03 g/kgBBM/liari vs 68,41 g/kgBBM/hari), konsumsi protein kasar (8,02 g/kgBBM/hari vs 8,28 g/kgBBM/hari vs 8,60 g/kg BBM/hari), dan konsumsi Total digestible nutrients (35,17 g/kgBBM/hari vs 36,35 g/kgBBM/hari vs 37,65 g/kgBBM/hari). Pertambahan berat badan harian tiap kelompok tidak menunjukkan perbedaan (25,11 g/ekor/hari vs 32,90 g/ekor/hari vs 29,87 g/ekor/hari), demikian juga konversi pakan (19,46 vs 14,25 vs 17,17). Dari penelitian disimpulkan bahwa pemberian urea-molasses dalam dedak yang diberikan pada frekuensi yang berbeda tidak memberikan pengaruh terhadap kenaikan berat badan temak kambing lokal jantan. Kata Kunci : Kambing Lokal Jantan, Kenaikan Berat Badan, Urea-Molasses, Frekuensi Pemberian.
This experiment was done to know male local goat gain weight on different feeding frequency of urea-molasses. Nine male local goats with 10 to 15 kg of initial body weight were devided into three groups of treatment using completely randomized design. The first group was given rice bran-urea-molasses once a day in the morning, the second group was given twice a day in the morning and at the afternoon, the tird group was given three times a day in the morning, midday and at the afternoon. 70% Napier grass and 30% rice bran were given as the basal diet at the level of 3,5% body weight based on dry matter. Urea or molasses offered 2,5% total percent of rice bran. Goat were reare for 4 mounths. Variable examined were feed comsumption, daily gain weight and feed conversion and analyzed by analysis of variance. The result indicated that difference feeding frequency of urea-molasses were not influenced dry matter consumption (63,90 g/kgMBW/d vs 66,03 g/kgMBW/d vs 68,41 g/kgMBW/d), crude protein consumption (8,02 g/kgMBW/d vs 8,28 g/kgMBW/d vs 8,60 g/kgMBW/d), and total digestible nutrients consumption (35,17 g/kgMBW/d vs 36,35 g/kgMBW/d vs 37,65 g/kgMBW/d). Also in daily gain weight (25,11 g/h/d vs 32,90 g/h/d vs 29,87 g/h/d) and feed conversion ( 19,46 vs 14,25 vs 17,17) were not given different to respectively treatments. From these experiment it could be concluded that feeding frequency of urea-molasses in diet has no effect to male local goat gai weight. Key Words : Male Local Goat, Gain Weight, Urea Molasses, Feeding Frequenc
Kata Kunci : Kambing Lokal Jantan, Kenaikan Berat Badan, Urea-Molasses, Frekuensi Pemberian