TRAUMA DAN UPAYA REKONSILIASI TOKOH UTAMA PEREMPUAN DALAM A THOUSAND SPLENDID SUNS KARYA KHALED HOSSEINI

VITRIA TITO F, Dr. Nur Saktiningrum, M.Hum.

2019 | Tesis | MAGISTER SASTRA

Perang yang terjadi di Afghanistan menjadi sebuah ingatan yang menghancurkan kehidupan warganya. Poligami juga menjadi salah satu isu traumatis yang marak terjadi dalam kehidupan berumah tangga di Afghanistan. Wacana ini selanjutnya menjadi ide besar Khalled Hosseini dalam penulisan novel A Thousand Splendid Suns. Hosseini membawa dua tokoh yang berbeda generasi untuk menyikapi trauma dan melakukan upaya-upaya rekonsiliasi. Selanjutnya, tujuan penelitian ini juga akan melihat trauma Laila dan Mariam sebagai tokoh utama dan upaya rekonsiliasi yang dilakukan keduanya. Penelitian ini menggunakan konsep teori trauma dari Caruth, forgetting and forgiving dari Riceour, dan acting out and working through dari LaCapra. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga kategori trauma yaitu trauma dalam keluarga asal, trauma dalam kehidupan rumah tangga, dan trauma dalam perang. Mariam mengalami ketiga kategori trauma yang telah disebutkan, sedangkan Laila hanya mengalami trauma dalam kehidupan rumah tangga, dan trauma dalam perang. Upaya rekonsiliasi cara berpikir dikategorikan menjadi empat yakni forget and forgive. never forget and never forgive, never forget but forgive, dan forget but never forgive. Dari keempat pola forgetting and forgiving sebagai upaya rekonsiliasi melalui cara berpikir, never forget but forgive merupakan upaya rekonsiliasi cara berfikir yang dianggap paling berhasil. Sedangkan upaya rekonsiliasi melalui cara bertindak, bentuk acting out banyak dilakukan oleh Mariam dan sama sekali tidak ditemukan dalam upaya rekonsiliasi Laila. Upaya rekonsiliasi melalui cara bertindak dalam bentuk working through dilakukan oleh keduanya. Trauma menjadikan sesama penyintas menyatu dan saling mengisi perbedaan sifat satu sama lain ke arah yang lebih baik. Berbagi trauma semakin meminimalisir beban penyintas, dan memungkinkan aksi rekonsiliasi ke arah positif. Upaya rekonsiliasi dilakukan dengan tujuan untuk mengakhiri konflik, dalam hal ini yaitu konflik batin atas trauma-trauma yang dialami penyintas.

The war in Afghanistan is a memory that destroys the lives of its citizens. Polygamy is also one of the traumatic issues that happen in domestic life in Afghanistan. This discourse later became the great idea of Khaled Hosseini in writing A Thousand Splendid Suns. Hosseini brings two different generation to respond the trauma and make reconciliation efforts. Furthermore, the purpose of this study will also see the trauma of Laila and Mariam as the main figures and the efforts of reconciliation both of them. This research uses trauma theory concepts from Caruth, forgetting from Riceour, and acting out and working through from LaCapra. The research method that used in this study is qualitative research. The results of the study show that there are three categories of trauma, namely trauma in the original family, trauma in domestic life, and trauma in war. Mariam experiences all three categories of trauma that have been mentioned, while Laila only experiences trauma in domestic life, and trauma in war. The reconciliation effort of thinking is categorized into four namely forget and forgive, never forget and never forgive, never forget but forgive, and forget but never forgive. Of the four patterns of forgetting and forgiving as an effort to reconcile through thinking, never forget but forgive become the successful reconciliation. Reconciliation effort through act in the form of acting out are mostly carry out by Mariam and is not found in Laila's reconciliation efforts. Reconciliation efforts through act in the form of working through are carry out by both of them. Trauma makes survivors unite and complement each other's differences in a better direction. Sharing trauma further minimizes the burden of survivors, and allows the act of reconciliation to be positive. Reconciliation efforts are carried out with the aim to end the conflict, in this case the inner conflict over the trauma that experiences by the survivors.

Kata Kunci : Katakunci: memori, trauma, rekonsiliasi, Khaled Hosseini, A Thousand Splendid Suns