FENOMENA SILARIANG PADA MASYARAKAT BUGIS - MAKASSAR DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT MANUSIA ALFRED NORTH WHITEHEAD
Akbar Dwi Rohadi Rahim, Dr. Septiana Dwiputri Maharani
2019 | Skripsi | S1 FILSAFATPenelitian ini berjudul Fenomena Silariang Pada Masyarakat Bugis - Makassar dalam Perspektif Filsafat Manusia Alfred North Whitehead. Topik permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini ialah pertimbangan filosofis serta konsekuensi logis dari perbuatan silariang yang terjadi pada masyarakat adat Bugis - Makassar. Peneliti menggunakan filsafat manusia Alfred North Whitehead sebagai pisau analisis dalam melihat proses dialektika manusia pada masyarakat Bugis - Makassar dalam menyikapi fenomena silariang. Dengan demikian, penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan serta memberikan pemahaman secara rasional terhadap problem yang melatar belakangi terjadinya perilaku silariang yang terjadi pada masyarakat Bugis - Makassar berdasarkan filsafat manusia Alfred North Whitehead. Berdasarkan hal diatas, maka peneliti memberi batasan pada pembaca dalam melihat dua aspek dalam objek penelitian ini, yaitu objek material dan objek formal. Objek material dalam penelitian ini ialah fenomena silariang yang terjadi pada masyarakat Bugis - Makassar. Objek formal dalam penelitian ini ialah konsep manusia menurut Alfred North Whitehead. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaaan yang bercorak kualitatif - deskriptif dan analitis - kritis. Seluruh data pustaka yang disajikan dalam penelitian ini telah disesuaikan dengan judul penelitian ini yang diklasifikasikan menjadi pustaka utama dan pustaka pendukung. Penelitian ini juga menggunakan unsur - unsur metodis yaitu: deskripsi, interpretasi, heuristika, dan holistik. Adapun hasil penelitian ini ialah perbedaan pemaknaan terhadap silariang pada aspek filosofis yang berkaitan dengan filsafat manusia Alfred North Whitehead. Pertama, dalam aspek ontologi, terjadinya silariang dikarenakan adanya suatu proses 'ingresi' yang hadir sebagai penyeimbang dalam kehidupan manusia sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial berdasarkan aspek kutub dan aspek mental. Kedua, dalam aspek epistemologi, silariang dipahami sebagai jalan alternatif dalam kedinamisan manusia sebagai makhluk yang dialektis, yang memiliki kemampuan untuk memutuskan sesuatu dalam kehidupannya. Ketiga, dalam aspek aksiologi, silariang menjadi suatu pantangan bagi masyarakat Bugis - Makassar karena bersinggungan langsung dengan nilai - nilai siri' na pacce.
This tittle of this research is Silariang Phenomenon in Bugis - Makassar Society according to Alferd North Whitehead's Perspective of Human Philosophy. This topic of this reseacrh is philosopical considerations also the logic consequences from doing Silariang that happened into Bugis - Makassar society. The researcher using human philosophy according to Alferd Noth Whitehead's theory as the clue to see the human dialectic process in Bugis - Makassar society towards Silariang phenomenon that happened to theirs. Because of those reasons, reseacher had a purpose to explain and give logic understanding about the reasons of Silariang phenomenon in Bugis - Makassar society according to Alferd North Whitehead's perspective of human philosophy. Based on those reasons, researcher gave the limits for readers to see two aspects from this research, that were material objects and formal objects. The material objects of ths research is Silariang phenomenon that happened in Bugis - Makassar society. The formal objects of this research is human identity concept according to Alferd Noth Whitehead theory. This research use literature method of research and based on qualitative - description also analytical - critical pattern. All the literatures are adjusted with the tittle of this research that had been classified as the main of the literature also the supporting literature. This research also using metodis elements that were : descriptions, interpretation, heuristics, and holistic. The result of this research is to uncover the difference understanding of Silariang towards philosopical aspects that related to human identity concept according to Alferd North Whitehead theory. First, from the ontology aspect, Silariang happened because of 'ingression' process which came as the balancing of human life as an individual beings and sosial beings based on physical and mental aspects. Second, from epistemology aspect, Silariang had known as the aternative ways too keep the human dynamics as the dialectic person who had the abiliy to decide something in their life. Third, from the aksiology aspect, Silariang comes to be a forbidden thing in Bugis - Makassar Society because it had an opposite values from theirs that called siri' na pace.
Kata Kunci : Silariang, Alfred North Whitehead, Filsafat Manusia (Philosophy of Human).