Memahami Risiko Anak Stunting dalam Perspektif Stratifikasi Sosial: Analisis Data Sekunder Indonesia Family Life Survey (IFLS) Gelombang Kelima
Arif Budi Darmawan, Amelia Maika, MA, M.Sc., Ph.D.
2019 | Skripsi | S1 SOSIOLOGILatar Belakang: Stunting merupakan salah satu fenomena yang menarik perhatian dunia saat ini. Stunting juga menjadi salah satu faktor meningkatnya kematian anak. Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat stunting tertinggi ke-5 di dunia. Penelitian ini berupaya untuk mengetahui asosiasi karakteristik orang tua, rumah tangga, dan risiko anak stunting. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis data sekunder yang diunduh dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) gelombang kelima. Responden adalah anak berusia 1 hingga 2 tahun dengan total jumlah respoden 823. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif dan inferensial. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik orangtua, rumah tangga dan anak, sedangkan teknik analisis inferensial digunakan untuk mengetahui faktor karakteristik orang tua dan rumah tangga yang berasosiasi dengan risiko anak stunting. Uji regresi logistik digunakan untuk mengetahui probabilitas anak mengalami stunting menurut karakteristik orang tua dan rumah tangga. Hasil: Pertama, pada tingkat pendidikan ibu diketahui meski tidak berasosiasi secara signifikan dengan status stunting tetapi, data menunjukkan terdapat perbedaan rasio peluang yang lebih kecil pada masing-masing kategori pendidikan ibu di tingkat menengah dan tinggi. Kedua, status ekonomi rumah tangga tidak menunjukkan asosiasi yang signifikan terhadap kejadian stunting. Data menunjukkan bahwa kejadian stunting terjadi di semua kategori status ekonomi rumah tangga. Ketiga, pada perlakuan terhadap air minum (water treatment) menunjukkan rumah tangga yang mengonsumsi air minum yang didihkan berpeluang lebih kecil mengalami risiko stunting. Terakhir, pada lokasi rumah tangga menunjukkan rumah tangga yang tinggal di kawasan perkotaan menyumbangkan status stunting lebih kecil daripada rumah tangga yang tinggal di kawasan pedesaan. Kesimpulan: Dari hasil penelitian ini menunjukkan asosasi yang tidak signifikan antara tingkat pendidikan ibu, status ekonomi, dan lokasi rumah tangga. Hanya perlakuan terhadap air minum rumah tangga yang berasosiasi secara signifikan dengan kejadian stunting. Akan tetapi hasil regresi tersebut secara keseluruhan menunjukan penurunan rasio stunting terjadi pada status sosial ekonomi rumah tangga yang lebih baik
Understanding Risk of Stunting in Children on The Pesspective of Social Stratification: Secondary Data Analysis of Indonesia Family Live Survey (IFLS)5 Abstract Background: Stunting in early life is one of the phenomena among over the world. Indonesia is the fifth country with the highest burden of stunting in the world. Basic Health Research (Riskesdas) shows an increase in national stunting prevalence from 45.6 percent in 2010 to 37.3 percent in 2013. This research aims to examine the associations of parental, house hold characteristics, and risk of stunting in children. Methods: This study uses secondary data from Indonesia Family Live Survey (IFLS). Respondents are children age 1 to 2 years with a total number 823. This study uses descriptive and inferential analysis techniques. The descriptive analysis technique is used to describe the characteristics of respondents and children characteristic which associated with the risk of stunting in children. While logistic regression technique is used to determine the probability of house, parental, household characteristics who have stunting children. Results: First, the maternal education level is it does not significantly associate with the status of stunting but, the data show there are differences in the ratio of the smaller opportunities in each category of education at the middle and high levels. Second, household economic status did not show a significant association with the status of stunting. Data shows that the status of stunting occurs in all categories of household economic status. Third, the treatment of water shows that households that consume boiling drinking water have a lower chance of experiencing stunting. The last, the location of households shows that households living in urban areas give to stunting less than households living in rural areas. Conclusions: From the results of this study indicate a non-significant association between maternal education level, economic status, and household location. The only treatment of household drinking water is associated significantly with the incidence of stunting. However, the overall regression results show a decrease in the stunting ratio that occurs in better household socioeconomic status.
Kata Kunci : Anak Stunting, IFLS-5, Karakteristik Orang Tua dan Karakteristik Rumah Tangga