Penentuan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah di Wilayah Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul (Kartamantul)
GALUH SURYANINGRUM P, Dr. Estuning Tyas Wulan Mei, M.Si.
2019 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAHPerkembangan jumlah penduduk di Wilayah Kartamantul (Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul) mengalami peningkatan dari tahun ke tahun serta diikuti oleh perkembangan wilayah yang cukup pesat. Meningkatnya jumlah penduduk di Wilayah Kartamantul diikuti oleh aktivitas dan gaya hidup penduduk yang semakin moderen dan praktis, hal ini menyebabkan adanya peningkatan hasil produksi sampah perharinya. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui faktor dominan dalam penentuan lokasi TPA sampah di Wilayah Kartamantul, dan 2) menentukan lokasi Tempat Pembuangan Akhir sampah di Wilayah Kartamantul. Metode yang digunakan untuk mengetahui faktor dominan dalam penentuan lokasi TPA sampah di Wilayah Kartamantul yaitu dengan menggunakan pembobotan AHP (Analytical Hierarchy Process), sedangkan metode yang digunakan untuk menentukan lokasi Tempat Pembuangan Akhir sampah di Wilayah Kartamantul yaitu dengan analisis spasial menggunakan SIG (Sistem Informasi Geografis). Terdapat enam parameter yang digunakan dalam penelitian ini yaitu fisik lahan, kerawanan bencana, aksesibilitas, kesesuaian tata ruang, intensitas hujan serta kebisingan dan bau. Hasil penelitian dengan perhitungan AHP menunjukan bahwa faktor yang paling dominan dalam penentuan lokasi tempat pembuangan akhir sampah di Wilayah Kartamantul ialah fisik lahan, sebesar 0.33. Hal ini dikarenakan fisik lahan akan memengaruhi lokasi dan kondisi tempat pembuangan akhir sampah. Hasil analisis menggunakan SIG menghasilkan sebuah lokasi tempat pembuangan akhir sampah yang terletak di Desa Baturetno, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul. Adapun lokasi ini mempunyai luas sebesar 1,17 hektar, luasan tersebut relatif kecil apabila dibandingkan dengan TPA Piyungan (14,7 hektar).
The increasing population growth in Kartamantul Region (Yogyakarta City, Sleman Regency, and Bantul Regency) has been increasing from year to year is followed by rapid region development. The raising number of population growth in Kartamantul Region is caused by the activities and the modern lifestyles which lead to elevate its garbage number per day. This research aims to: 1) determine the most dominant factor in final disposal site in the Kartamantul Region, and 2) determine the final disposal site of waste in Kartamantul Region. The method used to determine the most dominant factors in landfill site location by using Analytical Hierarchy Process weighting, and the method used to determine the landfill site location is spatial analysis using Geographic Information System. There are six parameters used in this case: physical parameter of land, insecurity disasters, accessibility, spatial suitabiility, rainfall intensity, noise and smell. The result of this research shows that the most dominant factors in choosing landfill site location in Kartamantul Region is the physical parameter of land, in the amount of 0.33, using the calculation of AHP. The reason is because this parameter effect the location and condition of landfill location. The analysis result using GIS shows only one location that suite to be the final disposal, in Baturetno village, Banguntapan, Bantul. But this location only had 1,17 hectare, compared to TPA Piyungan (14,7 hectare) this location is relatively small.
Kata Kunci : Lokasi penentuan, TPA Sampah, Wilayah Kartamantul, AHP, Sistem Informasi Geografis