KINERJA PRODUKSI SUSU SAPI PERAH FRIESIAN HOLSTEIN ASAL BALAI BESAR PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL SAPI PERAH BATURRADEN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS TERNAK PERAH FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

ROHANI, DIKI, Dr. Ir. Adiarto, M. Sc.

2004 | Skripsi | S1 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan produksi susu sapi perah FH asal Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul Sapi Perah Baturraden yang dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ternak Perah Fakultas Peternakan UGM dan PT Kepurun Pawana Indonesia. Penelitian ini menggunakan lima ekor sapi perah FH asal Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul Sapi Perah Baturraden yang dikelola oleh UPT Fakultas Peternakan UGM dan lima ekor sapi perah FH yang dikelola oleh PT Kepurun Pawana Indonesia. Data yang dikumpulkan meliputi produksi susu, puncak produksi, produksi rata-rata per hari, dan produksi tertinggi ( mature cow ) yang dikonversikan ke produksi ME (Mature Equivalent ), selanjutnya dibandingkan dengan eksplorasi ( pengamatan) tentang perbedaan produksi susu dari kedua lokasi penelitian tersebut. Produksi susu selama 10 bulan pada sapi-sapi di UPT Ternak Perah Fakultas Peternakan UGM yaitu 2.909,06 liter dan PT Kepurun Pawana Indonesia 2.075,96 liter. Puncak produksi pada sapisapi di UPT Ternak Perah Fakultas Peternakan UGM dicapai pada minggu ke tiga atau bulan pertama, dan di PT Kepurun Pawana Indonesia dicapai pada minggu ketiga atau bulan kedua. Produksi susu rata-rata per ekor per hari di UPT Ternak Perah Fakultas Peternakan UGM yaitu 9,70 liter, dan di PT Kepurun Pawana Indonesia 6,91 liter. Produksi susu tertinggi (mature cow ) dengan menggunakan angka konversi produksi susu ME ( Mature Equivalent ) di UPT Ternak Perah Fakultas Peternakan UGM yaitu 3.878,75 liter, dan di PT Kepurun Pawana Indonesia yaitu 2.486,41 liter. Perbedaan ini disebabkan oleh kualitas pakan, mutu genetik, manajemen pemeliharaan, cara pemerahan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi susu lainnya. ( kata kunci : Produksi Susu, Sapi Perah FH, Puncak Produksi, Produksi Susu Harian, Mature Cow, Mature Equivalent ).

The study aimed to compare milk production of BPTU Baturaden's FH dairy cows managed by Husbandry Faculty UGM's UPT Dairy Cattle and by PT Kepurun Pawana Indonesia. It used five dairy cows managed by UPT Dairy Cattle and five cows managed by PT Kepurun Pawana Indonesia. Data collected was milk production, then converted to amount of ten-months production, production peak, average production per day, and highest production (mature cow) converted to ME (Mature Equivalent) production. The data was compared with exploration. Milk production of UPT Dairy Cattle's cows for 10 months was 2.909,06 liters and that of PT Kepurun Pawana Indonesia was 2.075,96 liters. Production peak of UPT Dairy Cattle's cow was reached at the three week or first month, and PT Kepurun Pawana Indonesia was in the three week or two month. Average production per cow per day in UPT Dairy Cattle was 9,70 liters and in PT Kepurun Pawana Indonesia was 6,91 liters. Highest milk production (mature cow) using conversion number of ME (Mature Equivalent) milk product in UPT Dairy Cattle was 3.878,75 liters and in PT Kepurun Pawana Indonesia was 2.468,41 liters. The differences were caused by feeding, genetic quality, keeping management, squeezing method and other factors influencing milk production. (Key words: Milk Production, Dairy Cow FH, Production Peak, Dairy Milk Production, Mature Cow, Mature Equivalent)

Kata Kunci : Produksi Susu, Sapi Perah FH, Puncak Produksi, Produksi Susu Harian, Mature Cow, Mature Equivalent