IDENTIFIKASI KESESUAIAN PENDOSISAN DAN LUARAN TERAPI PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN FUNGSI HEPAR DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

Winda Eka Agustiningtyas, Dr. Fita Rahmawati, Sp.FRS., Apt.; Fivy Kurniawati, S.Farm., M.Sc., Apt.

2019 | Skripsi | S1 FARMASI

Hepar merupakan organ penting dalam pengaturan homeostasis terutama dalam proses metabolisme. Gangguan fungsi hepar yang tidak disertai dengan penyesuaian dosis dapat menyebabkan akumulasi obat yang beresiko terjadi toksisitas atau terkadang terjadi penurunan kadar karena kegagalan pembentukan metabolit aktif, sehingga tujuan terapi tidak tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran penggunaan obat, kesesuaian dosis obat, serta luaran terapi pada pasien dengan gangguan fungsi hepar di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan pengambilan data secara retrospektif melalui rekam medik pasien. Subjek dari penelitian ini adalah pasien yang menjalani rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Januari sampai Desember 2018 dengan jumlah subjek 100 kasus yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling dan analisis data dilakukan secara deskriptif. Identifikasi kesesuaian dan ketepatan dosis obat berdasarkan Drug Information Handbook 20th edition, British National Formularium 76th dan Clinician’s Handbook of Prescription Drugs. Hasil penelitian pada pasien dengan gangguan fungsi hepar diadapatkan 4 kategori obat yang diberikan yaitu kolagogum, kolelitolitik, dan hepatoprotektor (42,00%), vitamin dan multivitamin (47,00%), suplemen dan mineral (55,00%), serta obat untuk mengatasi penyakit penyerta dari pasien (100,00%). Kategori ketidaksesuaian pendosisan yang terjadi adalah dosis lebih (50,39%), kesalahan frekuensi (26,36%), dosis kurang (19,38%), dan kontraindikasi (3,88%). Pasien dengan luaran terapi membaik (81,00%), meninggal (11,00%), belum sembuh (6,00%), dan sembuh (2,00%) didominasi dengan penggunaan obat tidak sesuai (96,00%) dan hanya 4,00% pasien dengan pengobatan yang sesuai dosis, frekuensi, dan kondisi pasien.

Liver is an important organ in homeostasis system. Liver dysfunction without dosage adjustment can cause accumulation of substances or decrease in plasma levels caused by failed the formation of active metabolites, so the goal of therapy is not achieved. This study was aimed at looking at an overview of drug use, drug dosage suitability, and additional therapy in patients with hepatic dysfunction in RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta. This study is a cross-sectional study with retrospective data collection through patient medical records. The subject of this study is medical records of patients with liver dysfunction who hospitalizationed at RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta from January to December 2018 with a total of 100 cases that qualify inclusion criterias. Sampling in this study was conducted by purposive sampling technique and data analysis was carried out descriptively. Identify the suitability and accuracy of drug dosages based on the 20th edition of the Drug Information Handbook, 76th British National Formulary and Handbook of Medicine Prescription. There were 4 categories drug of patients with liver dysfunction, there are colagogum, cololololytic, and hepatoprotector (42,00%), vitamins and multivitamins (47,00%), supplements and minerals (55,00%), and drugs to treat comorbidities from patients ( 100%). The dosing adherence category that occurred was overdose (50,39%), wrong frequence (26,36%), underdose (19,38%), and contraindications (3,.88% ). Patients with cured therapy outcomes (81,00%), died (11,00%), had not recovered (6,00%), and recovered (2,00%) were accessed using inappropriate drugs (96,00%) and only 4,00% of patients treated according to the dosage, frequency and condition of the patients.

Kata Kunci : Penyesuaian dosis, gangguan hepar, luaran terapi