KAJIAN EFEK SAMPING KOSMETIK PADA PASIEN POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RUMAH SAKIT DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Niken Fatqul Janah, Dr. Fita Rahmawati, Sp.FRS., Apt;Fivy Kurniawati, S.Farm., M.Sc., Apt

2019 | Skripsi | S1 FARMASI

Kosmetik merupakan produk perawatan kulit, produk dekoratif dan perlengkapan mandi yang digunakan oleh hampir semua orang. Kosmetik, selain bermanfaat ada kemungkinan juga menyebabkan efek samping pada beberapa konsumen. Efek samping yang terjadi bisa ringan ataupun berat. Efek samping yang serius dapat mendorong seseorang untuk mencari perawatan medis. Selain itu, efek samping yang mengganggu seperti akne juga memicu seseorang untuk mencari perawatan medis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase dan jenis-jenis efek samping kosmetik yang serius atau mengganggu pada pasien Poliklinik Kulit dan Kelamin di rumah sakit Provinsi D.I Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Pengambilan data dilakukan melalui penelusuran rekam medik pasien Poliklinik Kulit dan Kelamin RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta serta RSUP Dr. Sardjito bulan Januari - Desember 2018. Data dikumpulkan dengan metode purposive sampling yang meliputi data subyektif, obyektif pasien dan efek samping penggunaan kosmetik. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Penelitian ini melibatkan 314 pasien Poliklinik Kulit dan Kelamin di rumah sakit Provinsi D.I Yogyakarta, dimana 102 pasien (32,5%) mengalami efek samping kosmetik yang serius atau mengganggu. Manifestasi efek samping yang terjadi adalah jerawat (47 pasien) dan kemerahan (17 pasien) pada wajah. Keluhan yang dirasakan sebagian besar adalah gatal (16 pasien) pada wajah. Diagnosis paling banyak adalah akne 45 pasien (44,12%) dan dermatitis kontak alergi karena kosmetik 16 pasien (15,69%).

Cosmetics include skin care products, decorative products and toiletries are used by nearly everyone. Cosmetics, besides being beneficial, are also likely to cause side effects in some consumers. Side effects that occur can be mild or severe. Severe side effects can encourage someone to seek medical treatment. In addition, intrusive side effects for example acne can encourage someone to seek medical treatment. The purpose of this study was to determine the percentage and types of serious or intrusive cosmetic side effects in patients of Skin and Sex Polyclinic in hospitals in the Province of Special Region of Yogyakarta. The study used a cross sectional design. Data retrieval was done through searching medical records of patients in the Skin and Sex Polyclinic of PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital and Dr. Sardjito General Centre Hospital from January to December 2018. Data was collected by purposive sampling method covering subjective, patient objective data and side effects of cosmetic use. The data obtained were analyzed descriptively. This study involved 314 patients in the Skin and Sex Polyclinic in hospitals in the Province of Special Region of Yogyakarta, where 102 patients (32.5%) experienced serious or intrusive cosmetic side effects. The manifestations of side effects that occur are acne (47 patients) and redness (17 patients) on the face. Complaints that are felt mostly are itching (16 patients) on the face. The most common diagnoses were acne, 45 patients (44.12%) and allergic contact dermatitis due to cosmetics 16 patients (15.69%).

Kata Kunci : efek samping, kosmetik, pasien poliklinik kulit dan kelamin;side effects, cosmetics, patients of skin and sex polyclinics