EVALUASI PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PROSES PENENTUAN HARGA JUAL SUSU KEDELAI (STUDI KASUS PADA UMKM NINA DI KECAMATAN BAMBANGLIPURO, KABUPATEN BANTUL)

PUSPITA DELLA SARI, Dr. Sumirah, M.Si., Ak., CA.;Rumiyati, S.E., M.Sc.

2019 | Tugas Akhir | D3 AKUNTANSI

UMKM NINA merupakan salah satu UMKM yang memproduksi empat varian susu kedelai di Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul. UMKM ini telah menghitung harga pokok produksi (HPP) susu kedelai namun belum tepat. Hal ini disebabkan oleh UMKM NINA yang hanya membebankan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja ke dalam produk. Dalam tugas akhir ini, perhitungan HPP dianalisis menggunakan dua metode yaitu metode biaya variabel dan metode biaya penuh. Berdasarkan hasil analisis kedua metode tersebut, biaya yang ditimbulkan dari susu kedelai tidak melebihi HPP yang diperkirakan sebelumnya oleh pemilik yaitu sebesar Rp800. Kedua metode ini telah memenuhi untuk menghitung HPP susu kedelai. Akan tetapi, metode perhitungan HPP yang dipilih yaitu metode biaya penuh karena alasan kemudahan, keakuratan, dan kebutuhan untuk membuat keputusan jangka panjang. HPP metode biaya penuh untuk susu kedelai murni sebesar Rp452, susu kedelai stroberi sebesar Rp482, susu kedelai cokelat sebesar Rp467, dan susu kedelai gula jawa jahe sebesar Rp468. Harga jual susu kedelai dianalisis menggunakan empat metode penentuan harga jual yaitu biaya produksi variabel; biaya variabel; biaya produksi penuh; dan biaya penuh dengan mark up yang diinginkan UMKM NINA sebesar 20%. Berdasarkan hasil analisis, target harga jual keempat metode tersebut kurang dari harga pasar yaitu sebesar Rp1.000. Hal ini menyebabkan adanya keuntungan yang tidak diketahui sebelumnya. Keuntungan ini seharusnya dapat dimanfaatkan oleh UMKM NINA untuk membeli mesin penyaring air tanah. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, metode penentuan harga jual yang dipilih yaitu metode biaya penuh karena alasan kemudahan, hasil mark up yang lebih besar, dan dapat menutup berbagai biaya yang bersifat variabel maupun tetap. Harga jual metode biaya penuh untuk susu kedelai murni sebesar Rp755, susu kedelai stroberi sebesar Rp791, susu kedelai cokelat sebesar Rp773, dan susu gula jawa jahe sebesar Rp774.

NINA UMKM is one of the SME that produces four variants of soy milk in Bambanglipuro District, Bantul Regency. It has calculated the cost of production (CP) of soy milk but not yet right. This is caused by the NINA SME only charge raw material costs and labor costs into the product. In this final project, CP calculations are analyzed using two methods, namely variable costing method and full costing method. Based on the results of the analysis of the two methods, the costs incurred from soy milk not exceed the CP that was previously estimated by the owner, amounting Rp800. Both of these methods can calculate the CP of soy milk. However, the chosen HPP calculation method is the full costing method for reasons of ease, accuracy, and the need to make long-term decisions. The result of CP using full costing method for pure soybean milk is Rp452, strawberry soybean milk is Rp482, brown soybean milk is Rp467, and ginger palm sugar milk is Rp468. The selling price of soybean milk is analyzed using four methods of determining selling prices, namely production costs of variables; variable costs; full production costs; and full cost with mark up of 20%. Based on the results of the analysis, the target selling price of the four methods is less than the market price of Rp1.000. This causes an unknown advantage. This advantage should be utilized by NINA SME to buy machine water filter. To obtain maximum results, the method of determining the selling price chosen is the full cost method for reasons of convenience, greater mark up, and cover a variety of variable and fixed costs. The selling price of full cost method for pure soy milk is Rp755, strawberry soybean milk is Rp791, brown soybean milk is Rp773, and ginger palm sugar milk is Rp774.

Kata Kunci : Harga Pokok Produksi, Biaya Variabel, Biaya Penuh, Harga Jual