Perundungan (bullying) dalam film Sunny (sseoni): Kajian Sosiologi Sastra
ULFAH PRIMURDIANI S, Suray Agung Nugroho, S.S, M.A., Ph.D.
2019 | Skripsi | S1 BAHASA DAN KEBUDAYAAN KOREAPenelitian ini membahas mengenai masalah sosial yang ada di Korea yaitu perundungan (bullying) yang terdapat dapat film Sunny (sseoni). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan sumber data berupa dialog, ekspresi wajah, dan gambar adegan di dalam film tersebut. Kemudian, film berdurasi 124 menit yang disutradarai oleh Kang Hyeong Cheol ini diteliti menggunakan teori sosiologi sastra. Teori ini digunakan untuk menilai hubungan masyarakat dengan karya sastra. Tujuan penelitian ini adalah untuk menerangkan bentuk-bentuk perundungan (bullying) dan juga perlawanannya yang tergambar dalam film Sunny (sseoni) baik yang mencakup representasi maupun kritik pada masyarakatnya. Terdapat tiga bentuk perundungan (bullying) yang dikemukakan oleh Coloroso yaitu verbal bullying (perundungan verbal), physical bullying (perundungan fisik), dan relational bullying (perundungan relasional). Verbal bullying yang dapat diamati melalui film ini adalah adanya adegan peremehan, bahan tertawaan, perendahan, bentakan, pengintimidasian, fitnah, pemaksaan, dan pemerasan. Kemudian physical bullying yang terdapat dalam film ini adalah pemukulan kepala, penoyoran, tendangan, penjambakan, pelemparan rokok, penginjakan badan, penonjokan, dan tindakan melukai wajah dengan benda tajam. Sementara itu relational bullying (perundungan relasional) yang terdapat dalam film adalah pengucilan. Selain bentuk-bentuk perundungan, hal yang dapat dilihat dari film itu adalah adanya perlawanan oleh tokoh-tokoh dalam film Sunny (sseoni); seperti perlawanan yang dilakukan oleh geng Sunny, perlawanan Chun Hwa, perlawanan Im Nami, dan perlawanan Suji. Pada penelitian ini terdapat representasi berupa kasus nyata yang terjadi pada masyarakat Korea yaitu verbal bullying (perundungan verbal) contohnya kasus seorang siswa SMA pelaku bullying bernama Jisung (2010) ; physical bullying (perundungan fisik) yaitu kasus siswa SMP di Busan (2017), kasus Kwon Seung Min (2011) , dan kasus di Gyeonggi (2009). Kemudian yang terakhir adalah relational bullying (perundungan relasional) yaitu kasus remaja berdarah campuran di Korea (2000, 2006, 2009). Selanjutnya kritik yang terdapat dalam film ini adalah kritik terhadap orang tua yang tidak bisa mengajari anak dengan baik, kritik terhadap pelaku bullying, dan kritik terhadap remaja Korea yang tingkahnya semakin kurang ajar. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa film Sunny (sseoni) merupakan sebuah film yang dibuat untuk menyampaikan isu sosial mengenai bullying dan juga perlawanannya.
This research deals with bullying as portrayed in a movie entitled Sunny, which depicts a social problem in Korea. This research applies a qualitative-descriptive method using dialogues, facial expressions and scenes in the movie as its main data. This 124 minutes-long movie, directed by Kang Hyeong Cheol, is analyzed using sociology of literature theory. The theory focuses on the connection between literature and society. The purpose of this research is to explain the types of bullying and also its resistance as shown in the movie, including what they represent and what they criticise about Korean society. There are 3 types of bullying stated by Coloroso, i.e. verbal bullying, physical bullying, and relational bullying. Verbal bullying in Sunny includes disparagement, laughing stock, humiliation, shouting, intimidation, slander, coercion, and extortion. Physical bullying portrayed in the movie includes head punching, head pushing, kicking, hair pulling, cigarette throwing, body stepping, punching, and face hurting with a sharp object. Relational bullying portrayed in the movie is isolation. At the same time, the movie also depicts resistance from the perspective of characters in the movie, especially the members of a group called Sunny. The resistances were carried out by Chun Hwa, Im Nami, and Suji. This research also depicts how the movie represents the real cases of bullying that occur in Korean society. For instance, verbal bullying as seen in the case of High school student named Jisung (2010). Physical bullying case can refer to a Junior high school case at Busan (2017), the case of Kwon Seung Min (2011), and the case in Gyeonggi (2009). Finally, relational bullying can be seen in the case of mixed blood youth being bullied in Korea (2000, 2006, 2009). The movie also criticizes the parents inability in rearing the child; the behaviour of the bully, and the inappropriate attitude of the teenagers in Korean society. Based on the analysis, Sunny is a movie created to convey the social issues of bullying and its resistance within Korean society.
Kata Kunci : Sunny, perundungan, bullying, film Korea, representasi, sosiologi sastra, kritik sosial