PENGARUH PRINSIP-PRINSIP GOOD AGRICULTURAL PRACTICES TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI TERUNG DI LAHAN PASIR PANTAI KABUPATEN KULON PROGO

Dewi Purnama Sari, Prof. Dr. Ir. Irham, M.Sc; Prof. Dr. Ir. Dwidjono Hadi Darwanto, M.S

2019 | Skripsi | S1 EKONOMI PERTANIAN DAN AGRIBISNIS

Produksi terung masih perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan yang tinggi salah satunya dengan upaya budidaya intensif yaitu Good Agricultural Practices (GAP). Implementasi GAP juga dianggap dapat meningkatkan pendapatan usahatani. Tujuan dalam penelitian ini diantaranya untuk (1) mengetahui capaian prinsip-prinsip GAP petani terung lahan pasir pantai dan (2) mengetahui pengaruh GAP serta faktor-faktor lain terhadap produksi dan pendapatan petani terung lahan pasir pantai. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis, pemilihan lokasi secara purposive di lahan pasir pantai Desa Bugel, Kecamatan Panjatan dan Desa Banaran, Kecamatan Galur. Masing-masing diambil 15 orang petani sebagai sampel dengan metode simple random sampling. Metode analisis data menggunakan pengukuran skala likert, uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui tingkat GAP oleh petani dan metode persamaan fungsi Cobb-Douglas untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi produksi serta pendapatan. Hasil penelitian didapatkan capaian prinsip-prinsip GAP yang dilaksanakan petani terung di lahan pasir pantai Kabupaten Kulon Progo sudah berada diatas 50%. Capaian tingkat kriteria GAP dari tertinggi hingga terendah berturut-turut adalah lahan, panen, penanaman, penggunaan benih dan varietas tanaman, pupuk, alat dan mesin pertanian, perlindungan tanaman, penanganan panen dan pasca panen, dan petani/sumber daya manusia. Produksi usahatani terung lahan pasir pantai di Kabupaten Kulon Progo sebanyak 12.890,85 kg/Ha dan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 17.190.064,00/Ha. Luas lahan, dan pestisida padat, pendidikan, pupuk anorganik, dan pestisida cair berpengaruh signifikan terhadap produksi. Luas lahan dan harga pupuk anorganik berpengaruh signifikan terhadap pendapatan. Tingkat GAP tidak memberikan perbedaan nyata terhadap produksi serta pendapatan.

The production of eggplant still needs to be increase to fulfill the high demand by using intensive cultivation that is Good Agricultural Practices (GAP). GAP implementation can increase farmers income too. The aims of this research are (1) to determine the level of basic GAP implementation by eggplant farmers at sand coastal and (2) to determine the effect of GAP and another factors to eggplant income and production. The basic method of this reasearch is descriptive-analytic. Location choosed by purposive method at sand coastal area in Bugel Village, Panjatan District and Banaran Village, Galur District. Each of them took 15 farmers as sample by using simple random sampling method. Analyze data by using likert scale measurement, validity and reliability test to determine farmers GAP level and Cobb-Douglas function methode to determine the effect of production and income factors. The result showed the implementation level of basic GAP in eggplant farmers in sand coastal was above 50%. The level of GAP criteria can be ranked by the highest to the lowest, those are land, harvest, planting, the use of seeds and plant varieties, fertilizer, agricultural tools and machinery, crop protection, harvest and post-harvest handling, and farmers/human resources. The eggplant production at sand coastal area in Kulon Progo Regency is 12.890,85 kg/Ha and generates income in amount Rp 17.190.064,00/Ha. Land area, farmers education, anorganic fertilizer, solid pesticides, liquid pesticides have a significant effect on production. Land area and price of anorganic fertilizer have a significant effect on farmers income. The GAP level does not provide a significant difference in production and farmers income.

Kata Kunci : Good Agricultural Practices (GAP), Terung, Produksi, Pendapatan