The Patterns and Meanings of Blends Found in Food and Beverage Names in Instagram

Ummi Adha Khoirunnisa, Dra. Rio Rini Diah Moehkardi, M.A.

2019 | Skripsi | S1 SASTRA INGGRIS

Penelitian ini membahas tentang bentuk-bentuk dari perpaduan kata yang ditemukan pada nama-nama makanan dan minuman yang ditemukan di Instagram serta menafsirkan kemungkinan arti yang terbentuk. Peneliti menggunakan klasifikasi perpaduan kata oleh Mattiello sebagai pendekatan untuk menganalisis data. Terdapat lima puluh tiga data perpaduan kata yang ditemukan. Data tersebut dikelompokkan ke dalam tiga sudut pandang: morfotaktik, morfonologis dan grafis, dan morfosemantik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara morfotaktik, pola perpaduan kata yang paling produktif adalah perpaduan total, khususnya perpaduan kata dimana bagian awal dari sumber kata pertama diikuti dengan bagian akhir dari sumber kata kedua dengan 19 data atau presentase 34,5%. Kedua, secara morfonologis dan grafis, pola perpaduan kata yang paling produktif adalah perpaduan kata yang tidak mengalami tumpang tindih dengan presentase sebesar 58,5% atau 31 data. Terakhir, secara morfosemantik, presentase perpaduan kata koordinatif lebih besar daripada perpaduan kata atributif dengan 56,6% atau 30 data.

The present study discusses the patterns of blends found in the data collected which are food and beverage names found in Instagram and describes the possible new meaning of the blends. The researcher uses Mattiello's classification of blends as the approach to analyze the data. From the findings, there are fifty-three data that can be considered as blends. The data are classified into three perspectives: the first is morphotactic, the second is morphonological (and graphic), and the third is morphosemantic. The result shows that morphotactically the most productive pattern of the blends is total blend more specifically the blend which the beginning of the first source word is followed by the end of the second source word with 19 data or 34.5 percent. Second, Morphonologically and orthographically, the most productive blend is non-overlapping blends with 31 data or 58.5 percent. Last, morphosemantically, the coordinate blend is more frequent than attributive blends with 30 data or 56.6 percent.

Kata Kunci : blends, food, beverage, meaning, word-formation process