IDENTIFIKASI MUTU BAHAN BAKU PUCUK TEH PADA PENGOLAHAN TEH HITAM DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) KEBUN KERTOWONO, LUMAJANG, JAWA TIMUR
DWI CAHYANINGSIH, Anjar Ruspita Sari, S.T.P., M.Sc; Ratih Hardiyanti, S.T.P., M. Eng
2019 | Tugas Akhir | D3 AGROINDUSTRISalah satu industri yang bergerak dalam pengolahan teh adalah PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun Kertowono yang memiliki target pasar luar negeri dan pasar lokal. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk memenuhi target pemasaran yang luas adalah dengan memproduksi teh dengan kualitas yang baik. Akan tetapi, saat ini PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun Kertowono memiliki permasalahan pada bahan baku yaitu hasil analisis pucuk Memenuhi Syarat (MS) masih dibawah 60% dan pucuk Tidak Memenuhi Syarat (TMS) diatas 40% sehingga perlu dilakukan pengamatan untuk mengetahui kualitas bahan baku yang digunakan. Pengamatan dilakukan dengan menganalisis persentase pucuk teh MS dan TMS yang dilakukan pada Bulan Januari 2019 selama 25 hari dengan cara mengambil sampel sebanyak 250 g pucuk basah di withering through. Hasil pengamatan berupa persentase pucuk MS dan TMS dibandingkan dengan standar perusahaan, kemudian dievaluasi menggunakan diagram batang untuk mengetahui hubungan pucuk basah dengan produk kering dan hasil analisis pucuk basah dengan mutu teh kering yang dihasilkan. P Chart digunakan untuk mengetahui apakah ketidaksesuaian berada pada batas kendali. Diagram Ishikawa digunakan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya ketidaksesuaian. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa persentase hasil analisis pucuk pada Bulan Januari 2019 yaitu pucuk teh MS sebesar 42,49 % dan pucuk teh TMS sebesar 55,89% dan belum memenuhi standar perusahaan. Lebih lanjut, berdasarkan hasil analisis P Chart diketahui bahwa semua data berada pada batas kendali tetapi terdapat bentuk khas. Sedangkan berdasarkan evaluasi Diagram Ishikawa, faktor penyebab ketidaksesuaian disebabkan oleh faktor manusia, mesin, metode dan lingkungan.
One of the industries that engaged in processing of black tea is PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kertowono Plantation that has foreign market and local market. Activities to meet a broad market target can be done by produce tea with the best quality. However, currently PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kertowono Plantation has a problem in raw material quality because of MS tea buds analysis below 60% and TMS tea bud analysis above 40%. Therefore an observation is needed to know the tea buds that be used. The observation is done by analize the percentage of MS and TMS tea bud on Januari 2019 for 25 days by taking 250 g of tea buds from withering through station. The result of tea bud analysis is MS and TMS tea buds percentages which is compared with company standards. Subsequently, it is evaluated using bar chart to know the relationship between tea buds and the final product, also the result of tea buds analysis and final product are analysed with bar chart. P Chart is used to investigated cause of nonconformity. Ishikawa Diagram is used to know the cause factor of nonconformity. The result of observation shows that percentage of analysis tea buds at Januari 2019 for MS is 42,49% and TMS is 55,89%, which is not meet to company standards. Furthermore, based on result of P Chart analysis, noted that all of data are in control but there are some special form. Based on Ishikawa Diagram, the cause factor of nonconformity are man, machine, method, and environment.
Kata Kunci : Bahan Baku, Diagram Batang, Diagram Ishikawa, P Chart, Pengendalian Mutu, Teh