Strategi Penghidupan Masyarakat Terhadap Fenomena Banjir Rob Dan Pengaruh Penurunan Tanah Di Kelurahan Tanjung Mas, Kecamaan Semarang Utara, Kota Semarang
Anindita Girindra Wardhani, Dr. Estuning Tyas Wulan Mei, S.Si., M.Si
2019 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAHKota Semarang terkenal dengan permasalahan banjir rob nya. Permasalahan ini menjadi suatu hal yang serius untuk ditangani oleh pemerintah. Desa Tambak Lorok, di Kecamatan Semarang Utara khususnya, kawasan yang terkenal sebagai perkampungan nelayan terbesar di Kota Semarang ini tidak lepas dari permasalahan banjir rob dan penurunan tanah. Banjir rob menjadi rutinitas kejadian yang selalu dirasakan masyarakat di Kawasan Tambak Lorok, masyarakat dituntut untuk mampu bertahan hidup dengan genangan banjir dan penurunan tanah yang kian hari semakin parah tersebut, ditambah dengan keterbatasan ekonomi yang menjadikan masyarakat tertekan kehidupannya. Penelitian ini mencoba untuk (1) Mengidentifikasi aset penghidupan yang dimiliki oleh masyarakat sebagai modal mereka untuk bertahan hidup. (2) Persepsi masyarakat akan ancaman rob dan penurunan tanah menjadi daya tarik untuk dikaji, serta bagaimana (3) Strategi bertahan hidup yang dilakukan oleh masyarakat dalam menghadapi hal tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif, pengambilan data berupa observasi, wawancara tersktruktur dan mendalam. Penentuan responden menggunakan simple random sampling dan dipilih kepala keluarga yang mewakili, serta teknik skoring dengan pembobotan digunakan untuk mengukur aset berdasarkan proritasnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Aset fisik seperti kepemilikan rumah yang layak huni, infrastruktur jalan dan fasilitas pelayanan yang mendukung menjadi peringkat pertama sebagai aset utama yang dimiliki masyarakat dalam menghadapi rob dan land subsidence, disajikan dalam bentuk pentagon aset (DFID, 1999). (2) Masyarakat memiliki pengetahuan akan rob dan penurunan tanah, serta mereka mempersepsikan bahwa rob merupakan ancaman bagi kehidupan serta masyarakat senantiasa siap siaga jika bencana ini datang dengan berbagai upaya. (3) Strategi penghidupan didominasi oleh upaya bertahan hidup dan membentuk suatu pola adaptasi dengan aktivitas tertentu dalam mengatasi rob baik sebelum, saat dan sesudah rob terjadi.
Semarang, Central Java is known of its tidal flood problem. This problem becomes a serious matter handled by the government. Tambak Lorok Village in North Semarang, wich is known as the largest fishing village in the city of Semarang is inseparable from the tidal flood and land subsidence problem as well. The lived community is required to be able to survive with flood and land subsidence wich is getting worse, complicated by their economic disadvantage that makes them more depressed. This research attempts to (1) Identify livelihood assets owned by the community as their capital to survive. (2) Public perception of the threat of tidal flood and land subsidence is an attraction to be search, and also how (3) The Community strategy based on livelihood in dealing with it. This research uses descriptive quantitative and qualitative methods, data collection by observation, structure interview and indepht interview. Determination of respondents using simple random sampling and chosen representative family heads, and scoring techniques is used to measure assets based on their priorities. The research wich shows that : (1) physical assetst such as ownership of personal house, such as supporting infrastructure and service facilities are ranked first as the main assets owned by the community, results are presented in the form of asset pentagon (DFID, 1999). (2) The community has knowledge of tidal flood and land subsidence as well, and they are perceive that tidal flood is a threat of they life. The community also standby if the disaster occur with their various efforts. (3) Community strategy of livelihood are dominated by their efforts to survive and a pattern of adaptation activities before, during, and after the disaster.
Kata Kunci : banjir rob, penurunan tanah, aset, penghidupan, persepsi, strategi bertahan hidup