Superstructure Analysis of Rectangular Steel Box Girder Unibridge System

RIYAN FEBRIYANSYAH, Ali Awaludin, S.T., M.Eng., Ph.D.

2019 | Skripsi | S1 TEKNIK SIPIL

Proyek jembatan adalah salah satu proyek strategis nasional. Jembatan akan mendukung perekonomian dengan menghubungkan dan memberikan akses kepada tempat yang dihubungkan. Proyek pembangunan Flyover Terminal Teluk Lamong menerapkan percepatan pembangunan jembatan. Flyover dibangun dengan sistem baja modular dimana antar modul dengan sambungan pin yang disebut sistem unibridge. Proyek Flyover Terminal Teluk Lamong adalah proyek pertama yang menggunakan sistem unibridge di Indonesia. Tugas akhir ini mencoba menyediakan analisis dan perhitungan dari sistem unibridge. Jembatan yang dianalisis memiliki bentang sebesar 61 meter. Jembatan dianalisis mengacu pada peraturan pembebanan SNI 1725:2016 dan AASHTO LRFD Bridge Design Specification 2014. Jembatan dimodelkan dengan CSiBridge. Gaya-gaya dalam dianalisis dan digunakan untuk analisis komponen struktur atas jembatan. Penelitian mencoba mendiskusikan perbandingan antara jembatan dengan sistem unibridge dan sistem pada umumnya. Dari hasil analisis yang dilakukan, didapatkan lendutan pada batas layan sebesar 56,3 mm dan lebih kecil dari lendutan ijin maksimum yaitu 1/800 dari panjang bentang. Seluruh komponen struktur atas telah memenuhi syarat aman dari standar yang digunakan. Dari analisis perbandingan yang dilakukan, ditemukan bahwa jembatan dengan sistem unibridge lebih berat dibandingkan dengan sistem pada umumnya. Ini disebabkan karena komponen tambahan seperti ear dan pin sebagai elemen penting untuk sistem unibridge turut menyumbang berat sebesar 14,75% dari total berat baja jembatan. Selain itu, jembatan dengan sistem unibridge memiliki keunggulan dalam hal efisiensi penyimpanan, kemudahan pengiriman, meminimalisir dampak lalu lintas, lebih cepat untuk dirakit dan dipasang.

The bridge project is one of the national strategic projects. The bridge can support economic activities by connecting and providing access to the connected places. Teluk Lamong Ports Flyover project implements the accelerated bridge construction. Flyover will be built as steel bridge with modular system which intermodules are connected with a pinned-connection called unibridge system. Teluk Lamong Ports Flyover project is the first project that use unibridge system in Indonesia. This final assignment tries to provide analysis and calculation of unibridge system. The bridge which analyzed has span of 61 m. The bridge analyzed refer to SNI 1725:2016 and AASHTO LRFD Bridge Design Specification 2014. The bridge modeled with CSiBridge. Internal forces analyzed and used to analyze the superstructure components. The study tries to discuss about comparison between unibridge system and usual systems. From the analysis results, maximum deflection at service limit state was obtained equal to 56,3 mm and it is less than deflection limit of 1/800 of the bridges span length. All superstructure components satisfied the safety requirements of the design codes. From the comparison results, it was found that unibridge system has heavier weight than usual systems. It is caused by additional components such as ear and pin as an important element of unibridge system which represent about 14,75% of the total weight of the bridge. Moreover, unibridge system have advantages in terms of storage efficiency, easier shipping, minimize the traffic impact, faster to assembled and erected.

Kata Kunci : modular, unibridge, pinned connection, superstructure