Laporkan Masalah

KERENTANAN MASYARAKAT TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN ADAPTASINYA PADA SEKTOR SUMBERDAYA AIR DI KABUPATEN KLATEN

ADHAM NUR PRASTONO, Dr. Emilya Nurjani, M.Si.; Dr. Sudrajat, M.P.; Dr. Sudaryatno, M.Si.

2019 | Skripsi | S1 GEOGRAFI LINGKUNGAN

Sektor sumberdaya air merupakan sektor yang paling terdampak oleh adanya perubahan iklim. Hal tersebut dikarenakan adanya perubahan iklim berdampak langsung terhadap siklus hidrologi. Masalah yang muncul sekarang bukan mengenai kesiapan dalam menghadapi perubahan iklim, melainkan sudah mengenai kemampuan adaptasi dalam menanggulangi perubahan iklim karena perubahan iklim sudah terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) kerentanan masyarakat terhadap perubahan iklim di daerah Klaten 2) strategi adaptasi yang dilakukan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim khususnya pada sektor sumberdaya air. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dari data sekunder untuk mengetahui tingkat kerentanan terhadap perubahan iklim. Data yang digunakan sesuai dengan konsep kerentanan oleh IPCC yaitu bahwa kerentanan adalah fungsi dari tingkat paparan ditambah tingkat sensitivitas masyarakat dan dikurang kapasitas adaptasi masyarakat. Berdasarkan hasil analisis kemudian didapatkan wilayah dengan tingkat kerentanan tinggi. Wilayah tersebut digunakan untuk mengetahui upaya adaptasi yang dilakukan masyarakat dalam menanggulangi perubahan iklim. Data didapatkan melalui wawancara kepada masyarakat dengan responden dipilih dengan random sampling. Hasil dari penelitian ini adalah 1) tingkat kerentanan masyarakat di Kabupaten Klaten berbeda-beda, namun didominasi tingkat kerentanan sedang. Perbedaan tingkat kerentanan tersebut secara umum disebabkan oleh perbedaan tingkat sensitivitas dan kapasitas adaptasi masyarakat. Kecamatan yang memiliki tingkat kerentanan agak tinggi hingga tinggi yaitu Juwiring, Pedan, Kalikotes, Bayat, Gantiwarno, Klaten Tengah, dan Jogonalan. 2) Upaya adaptasi yang dilakukan masyarakat pada sektor sumberdaya air lebih bayak dilakukan untuk sumberdaya air pertanian (irigasi) yaitu berupa pembuatan sumur bor (diesel) untuk dialirkan di saluran irigasi sawah. Selain itu, masyarakat juga melakukan adaptasi yaitu berupa mendalamkan sumur di rumah mereka.

The water resources sector is the sector most affected by climate change. This is because climate change has a direct impact on the hydrological cycle. The problem that arises now is not about readiness to deal with climate change, but about the adaptability to climate change because climate change has already occurred. The purpose of this research is to find out 1) vulnerability of society to climate change in Klaten 2) adaptation strategies carried out by communities in dealing with climate change, especially in the water resources sector. The method used in this study is descriptive analysis of secondary data to determine the level of vulnerability to climate change. The data used in accordance with the concept of vulnerability by the IPCC is that vulnerability is a function of the level of exposure plus the level of sensitivity of the community and is reduced by people's adaptive capacity. Based on the results of the analysis, the area with a high level of vulnerability can be determined. The area is used to determine the adaptation efforts to climate change made by the community. Data obtained through interviews with the community with respondents selected by random sampling. The results of this study are 1) the level of vulnerability in Klaten District is different. The vulnerability is dominated by the level of moderate vulnerability. The difference in the level of vulnerability is generally caused by differences in the level of sensitivity and adaptive capacity of the community. Districts that have a rather high to high level of vulnerability, namely Juwiring, Pedan, Kalikotes, Bayat, Gantiwarno, Klaten Tengah, and Jogonalan. 2) Adaptation efforts carried out by the community in the water resources sector are more often carried out for agricultural water resources (irrigation), namely in the form of making boreholes (diesel). In addition, the community also adapted in the form of deepening wells in their homes.

Kata Kunci : perubahan iklim, kerentanan, adaptasi

  1. S1-2019-334290-abstract.pdf  
  2. S1-2019-334290-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-334290-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-334290-title.pdf