Laporkan Masalah

PEMETAAN POTENSI MINERALISASI TIMAH PRIMER DENGAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI PULAU BANGKA BAGIAN SELATAN

FRANTO, Prof. Subagyo Pramumijoyo; Dr. Lucas Donny S.

2019 | Disertasi | DOKTOR TEKNIK GEOLOGI

Penelitian tentang pemetaan potensi mineralisasi timah primer ini berlokasi di Pulau Bangka Bagian Selatan, meliputi wilayah seluas ± 363.000 Ha. Daerah penelitian disusun oleh empat formasi utama yakni Formasi Kompleks Malihan Pemali (CPp) yang berumur Perm Akhir atau Trias Awal, Formasi Tanjunggenting (TRt) berumur Trias Awal, Formasi Granit Klabat (TrJkg) berumur Trias AkhirJura Akhir, dan Formasi Ranggam (TQr) berumur Miosen Akhir-Pleistosen Awal. Analisis data spasial dalam pemetaan potensi mineralisasi timah primer dilakukan berdasarkan kriteria geologi dan penginderaan jauh. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi sebaran potensi mineralisasi timah primer di daerah penelitian berdasarkan analisis spasial dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Kriteria geologi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : kelompok mineral alterasi hidrotermal, satuan batuan, dan kelurusan struktur geologi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah peta geologi regional lembar Bangka Selatan, citra SRTM 1 Arc Second 30 m, dan Citra Landsat 8 hasil mosaik dua scene (citra Landsat perekaman 23 September 2015 dan 14 Februari 2016). Data tersebut dianalisis sehingga menghasilkan peta evidence kelompok mineral alterasi (illit, kaolinit, kuarsa, klorit, dan goethit) menggunakan metode defoliant, satuan batuan (granit, perselingan batupasir dan batulempung, batuan ubahan, batupasir berlaminasi, endapan sungai dan rawa, dan endapan pantai), dan arah kelurusan struktur geologi (berarah NW-SE, E-W, dan ENE-WSW). Peta evidence tersebut kemudian di analisis menggunakan metode AHP, sehingga diperoleh klasifikasi potensi mineralisasi timah primer di daerah penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah peta yang menggambarkan potensi mineralisasi timah primer pada daerah penelitian yang terbagi menjadi 3 klasifikasi, potensi tinggi yang mencakup luasan wilayah sebesar 5.219 Ha (1,44 %), potensi menengah yang menempati wilayah seluas 20.162 Ha (5,55 %), dan tidak berpotensi yang menempati wilayah seluas 338.06 Ha (93,02 %) dari total luas daerah penelitian.

The research on mapping the potential of primary tin mineralization is located on the southern part of Bangka Island, covering an area of ± 363.000 Ha. The research area is composed of four main formations, namely the CPP which is of Late Perm or Triassic age, Tanjunggenting (TRt) Formation of Early Triassic Formation, Granit Klabat Formation (TrJkg) of Late Triassic-Final Jurassic, and Ranggam Formation (TQr) Late Miocene-Early Pleistocene. Analysis of spatial data in the mapping of potential primary tin mineralization is carried out based on geological criteria and remote sensing. This research aims to detect the distribution of the potential of primary tin mineralization in the research area based on spatial analysis using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. The geological criteria used in this research include: hydrothermal alteration mineral groups, rock units, and geological structure straightness. The data used in this research is the regional geological map of South Bangka sheet, 30 m SRTM 1 Arc Second image, and Landsat 8 imagery results from the mosaic of two scenes (Landsat recording images September 23, 2015 and February 14, 2016). The data were analyzed so as to produce evidence maps of alteration mineral groups (ilite, kaolinite, silicification, chlorite, and goethite) ) using a defoliant method, a rock unit (granite, the intersection of sandstones and claystone, altered rock, laminated sandstone, river and swamp deposits, and coastal deposits), and direction of alignment of geological structures (trending NW-SE, EW, and ENE-WSW). The evidence map was then analyzed using the AHP method, so that the classification of the potential of primary tin mineralization was obtained in the research area. The results of this research are maps that illustrate the potential of primary tin mineralization in the research area which is divided into 3 classifications, high potential covering an area of 5.219 Ha (1,44 %), medium potential which occupies an area of 20.162 Ha (5,55 %), and non potential covering an area of 338,06 Ha (93,02 %) of the total area of research

Kata Kunci : Spatial Data, Mineral Potential Mapping, AHP

  1. S3-2019-373952-abstract.pdf  
  2. S3-2019-373952-bibliography.pdf  
  3. S3-2019-373952-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2019-373952-title.pdf