TRANSFORMASI SPASIAL SERTA DAMPAK EKONOMI DAN SOSIAL PADA KAWASAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS GADJAH MADA (Kasus: Kawasan Pogung, Desa Sinduadi)
Amalia Fitria Hataul, Deva Fosterharoldas S, S.T., M.Sc., Ph.D.
2019 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAPenduduk di Daerah Istimewa Yogyakarta dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya daya tarik yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, salah satunya ialah keberadaan lembaga pendidikan tinggi. Peningkatan jumlah penduduk yang didominasi oleh pelajar tentunya membuat kebutuhan akan fasilitas penunjang juga meningkat, seperti hunian, warung makan, pusat perbelanjaan, dan sebagainya. Namun, berdasarkan kondisi eksisting, lahan yang tersedia semakin terbatas dengan harga yang cukup tinggi sehingga cukup sulit untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Universitas Gadjah Mada merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi yang terletak di Kawasan Perkotaan Yogyakarta tepatnya di Bulaksumur. Kawasan pendidikan tinggi Universitas Gadjah Mada mengalami perkembangan yang cukup pesat dari tahun 1950 hingga tahun-tahun berikutnya sehingga menyebabkan transformasi spasial yang tidak hanya bagi kawasan pendidikannya sendiri melainkan juga bagi kawasan di sekitarnya, salah satunya ialah Kawasan Pogung. Melihat jarak antar Universitas Gadjah Mada dan Kawasan Pogung yang dekat, kawasan ini juga mengalami transformasi karena banyaknya pembangunan fasilitas penunjang kebutuhan mahasiswa. Jika dilihat dari sisi ekonomi, hal ini tentunya menjadi sesuatu yang menguntungkan, tetapi di sisi lain menyebabkan perubahan penggunaan lahan di kawasan setempat. Guna mengantisipasi pembangunan yang tidak terarah di kawasan sekitar Universitas Gadjah Mada maka dilakukan penelitian terkait transformasi spasial yang terjadi serta dengan dampak ekonomi dan sosial yang diakibatkan oleh transformasi spasial yang terjadi di Kawasan Pendidikan Tinggi Universitas Gadjah Mada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan transformasi spasial yang terjadi di sekitar Kawasan Pendidikan Tinggi Universitas Gadjah Mada (Kawasan Pogung, Desa Sinduadi) serta menjelaskan dampak ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh transformasi spasial yang terjadi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif-kualitatif. Tahapan analisis yang dilakukan terdiri dari 3 bagian, yaitu analisis data keruangan, identifikasi transformasi spasial yang terjadi, dan identifikasi dampak ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh transformasi spasial. Berdasarkan hasil penelitian, transformasi spasial di Kawasan Pendidikan Tinggi Universitas Gadjah Mada (Kawasan Pogung, Desa Sinduadi) yang dibagi menjadi 4 era, yaitu era 1950-1969; era 1970-1989; era 1990-1999; era 2000-2018 terjadi secara masif namun teratur yang ditandai dengan adanya perkembangan macam guna lahan, lahan terbangun, pergeseran luasan tiap guna lahan, dan fase perubahan yang terbagi menjadi empat fase. Transformasi spasial yang terjadi memberikan dampak positif dan negatif terhadap kondisi ekonomi dan sosial masyarakat Kawasan Pogung, yakni mata pencaharian, harga lahan, interaksi kegiatan sosial, keramaian lingkungan, dan kriminalitas.
Population in the Special Region of Yogyakarta from year to year experienced rapid growth. This is influenced by many interesting point that exist in the Special Region of Yogyakarta, one of which is the existence of higher education institutions. The increasing number of residents dominated by students certainly makes the need for supporting facilities also increase, such as housing, food stalls, shopping centers, and others. However, based on existing conditions, the available land is increasingly limited with a higher price that it is quite difficult to meet these needs. Universitas Gadjah Mada as one of the higher education institutions located in the Yogyakarta Urban Area, precisely in Bulaksumur. The area of higher education at Universitas Gadjah Mada experienced a fairly rapid development from the 1950s to the following years resulting in a spatial transformation that was not only for its own education area but also for the surrounding area, one of which was the Pogung Area. Seeing the distance between the Universitas Gadjah Mada and the nearby Pogung Region, this area also underwent a transformation because of the many construction facilities supporting student needs. However, if viewed from an economic standpoint, this is certainly something that is profitable, but on the other hand causes changes in land use in the local area. In order to anticipate the development that is not directed in the area around Universitas Gadjah Mada, research is carried out regarding the spatial transformation that occurs as well as the economic and social impacts caused by the spatial transformation that happens in the Higher Education Area of Gadjah Mada. The purpose of this study is to explain the spatial transformations that takes place around the Universitas Gadjah Mada Higher Education Area (Pogung Area, Sinduadi Village) and explain the economic and social impacts caused by the related spatial transformation. This study uses a deductive-qualitative approach. The stages of analysis consist of 3 parts, namely spatial data analysis, identification of spatial transformations that occur, and identification of economic and social impacts caused by spatial transformations Based on the results of the study, the spatial transformation in the Higher Education Area of Universitas Gadjah Mada (Pogung Area, Sinduadi Village) is divided into 4 eras, namely the 1950-1969 era; 1970-1989; 1990-1999 era; the 2000-2018 era occurred massively but regularly which was marked by developments in the types of land use, land built, shifts in the area of each land use, and the phase of change. The spatial transformation that occurs has a positive and negative impact on the economic and social conditions of the Pogung Region community, namely livelihoods, land prices, interaction of social activities, environmental hustle and crime.
Kata Kunci : Transformasi Spasial, Kawasan Pendidikan Tinggi, Dampak Ekonomi dan Sosial, Universitas Gadjah Mada, Pogung, Sinduadi