Laporkan Masalah

SINERGISITAS ANTAR STAKEHOLDERS DALAM UPAYA PELESTARIAN KAWASAN CAGAR BUDAYA KOTA TERNATE

ANDRE A. L. TUELA, Dr. Ir. Dwita Hadi Rahmi, MA.

2019 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Kota Ternate merupakan salah satu kota pusaka di Indonesia dimana tergabung ke dalam Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) dan menjadi salah satu kota yang ikut memprakarsai terselenggaranya Kongres JKPI pertama pada tahun 2010. Keberadaan berbagai Kawasan Cagar Budaya (KCB) yang ada di Kota Ternate semakin memperkuat status Kota Ternate sebagai Kota Pusaka di Indonesia. Terdapat kurang lebih empat belas Kawasan Cagar Budaya sebagaimana yang tertuang daam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Ternate tahun 2012-2032. Keempatbelas Kawasan Cagar Budaya yang ada di Kota Ternate terdiri atas beberapa kawasan benteng peninggalan Bangsa Eropa, istana kerajaan (kedaton), sarana peribadatan seperti masjid kesultanan, gereja dan klenteng, kawasan makam sultan, dan beberapa kawasan berupa struktur jembatan dan tugu. Pada keempatbelas Kawasan Cagar Budaya tersebut, dilakukan kajian lebih lanjut mengenai bagaimana peran masing-masing stakeholders, bagaimana kerjasama atau kolaborasi yang terjadi serta faktor-faktor apa saja yang memengaruhi sinergisitas antar stakeholders dalam upaya pelestarian Kawasan Cagar Budaya Kota Ternate. Penelitian ini menggunakan metode deduktif-kualitatif-kuantitatif (mix methods). Unit amatan dalam penelitian ini meliputi keempatbelas Kawasan Cagar Budaya Kota Ternate. Unit analisis meliputi peran, sinergisitas antar stakeholders serta faktor-faktor yang memengaruhi sinergisitas antar stakeholders dalam upaya pelestarian Kawasan Cagar Budaya Kota Ternate. Data yang digunakan didapatkan dari hasil wawancara, observasi, dokumentasi serta pengolahan data sekunder yang berasal dari beberapa instansi pemerintahan yang ada di Kota Ternate. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa peran masing-masing stakeholders dalam upaya pelestarian Kawasan Cagar Budaya Kota Ternate berbeda satu sama lain. Keterlibatan stakeholders berimplikasi pada tingkat sinergisitas yang terjadi antar stakeholders. Faktor yang memengaruhi sinergisitas antar stakeholders dalam upaya pelestarian Kawasan Cagar Budaya Kota Ternae yang paling dominan antara lain adalah faktor kekuasaan dan kewenangan yang dipegang oleh Pemerintah.

Ternate city is one of the Heritage City in Indonesia that joined in Indonesia Heritage City Network and became one of the city that initiated the implementation of the first Indonesia Heritage City Network Congress in 2010. The existence of various Cultural Heritage Areas Ternate City increasingly strengthens the status of Ternate City as a Heritage City in Indonesia. There are approximately fourteen Cultural Heritage Areas as stated in the Ternate City Spatial Planning in 2012-2032. The fourteen Cultural Heritage Areas in Ternate City consist of several European Heritage fortresses, Royal Palace, Sultan Ternate of Mosque, churches and temples, burial places of Ternate Royalty, and several areas of bridge structures and monuments. In the fourteen Regions of Cultural Heritage, further studies on how the roles of each stakeholders are carried out, how collaboration and cooperation occurs and what factors influence the synergy between stakeholders in the effort to preserve the Cultural Heritage Areas of Ternate City. This study uses deductive qualitative-quantitative methods (mix methods). The unit of observation in this study are the fourteenth Cultural Heritage Areas of Ternate City. The unit of analysis includes the role, synergy between stakeholders and the factors that influence the synergy between stakeholders in the effort to preserve the Cultural Heritage Areas of Ternate City. The data used is obtained from the results of interviews, observation, documentation and secondary data processing from several government institutions in Ternate City. The results of this study indicate that the roles of each stakeholders in the effort to preserve the Cultural Heritage Areas of Ternate City is different from one to another. The involvement of stakeholders has implications for the level of synergy that occurs between stakeholders. The most dominant factors that influence the synergy between stakeholders in the effort to preserve Cultural Heritage Areas of Ternate City are the factors of power and authority held by the Government.

Kata Kunci : Kata Kunci : Kawasan Cagar Budaya, Stakeholders, Peran Stakeholders, Sinergisitas, Upaya Pelestarian/Cultural Heritage Areas, Stakeholders, Role of stakeholders, Synergy, Preservation Efforts

  1. S1-2019-390168-abstract.pdf  
  2. S1-2019-390168-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-390168-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-390168-title.pdf