Laporkan Masalah

Respon Neraca Perdagangan Indonesia-Tiongkok terhadap Pergerakan Nilai Tukar Riil

Ahmad Irfan, Diny Ghuzini, SE, M.Ec., Ph.D.

2019 | Skripsi | S1 ILMU EKONOMI

Studi ini bertujuan untuk menganalisis respon neraca perdagangan Indonesia terhadap pergerakan nilai tukar riil pada kasus Indonesia-Tiongkok. Estimasi dilakukan dengan melihat respon jangka panjang dan jangka pendek, oleh karena itu penelitian juga bertujuan untuk menilai keberadaan Marshall Lerner Condition dan J-Curve sehinga mendapatkan hasil analisis yang komprehensif. Data yang digunakan adalah data frekuensi bulanan dari 2000:1 hingga 2018:12. Analisis dilakukan dengan metode Autoregressive Distributed Lags (ARDL) dan Error Correction Models. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka pendek terdapat fenomena J-Curve yaitu depresiasi akan menyebabkan neraca perdagangan memburuk terlebih dahulu karena adanya time lag of respons, setelah itu baru mengalami peningkatan. Hasil estimasi dalam jangka panjang menunjukkan tidak berlakunya Marshall Lerner Condition pada kasus perdagangan Indonesia-Tiongkok, dengan kata lain depresiasi nilai tukar riil tidak meningkatkan kondisi neraca perdagangan tetapi justru memperburuk kondisi neraca perdagangan. Hal ini terjadi karena pedagangan Indonesia dengan Tiongkok bersifat inelastis sehingga perubahan harga tidak mempengaruhi volume barang yang diperdagangkan.

This study analyzed the response of Indonesia's trade balance on the real exchange rate of Indonesia-China trade. The estimation was made by examining the long-term and short-term responses. This study aims to assess the existence of Marshall-Lerner Condition and J-Curve, thus a comprehensive result can be obtained. The study was held using monthly frequent data for the period of 2000:1 to 2018:12. The analysis using Autoregressive Distributed Lags (ARDL) method and Error Correction Models. The results show the existence of the J-Curve phenomenon in the short-term response, namely depreciation will lead the trade balance to deteriorate first because of the time lag of response, then increased. The estimation result of the long-term response shows the Marshall-Lerner Condition does not apply in the case of Indonesia-China trade, in other words, the real exchange rate depreciation does not improve the trade balance condition but instead worsens the trade balance condition. This happens because Indonesia-China trade is inelastic hence the price changes do not affect the volume of goods traded.

Kata Kunci : Neraca Perdagangan, Indonesia, Tiongkok, ARDL, ECM, Marshall Lerner Condition, J-Curve

  1. S1-2019-377326-abstract.pdf  
  2. S1-2019-377326-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-377326-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-377326-title.pdf