ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA TANI BAWANG MERAH (Allium cepa L.) LAHAN PASIR DAN LAHAN SAWAH DI DESA SRIGADING KABUPATEN BANTUL

RENI SUSANTI, Ir. Pujo Saroyo, M.Eng.Sc. ; Dr. Anggoro Cahyo Sukartiko, STP.,MP.

2019 | Skripsi | S1 TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Keberhasilan usaha tani bawang merah secara ekonomis tergantung kepada jumlah input yang diperlukan untuk menghasilkan produksi yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya produksi usaha tani bawang merah, tingkat pendapatan dan mengetahui kelayakan finansial usaha tani bawang merah lahan pasir dan lahan sawah di Desa Srigading, Kabupaten Bantul. Pengambilan sampel petani dilakukan dengan metode probability sampling sebanyak 40 orang petani untuk masing-masing jenis lahan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis struktur biaya, pendapatan, arus uang tunai, dan kelayakan finansial. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah (1) diduga bahwa pendapatan usaha tani bawang merah lahan sawah lebih menguntungkan dibandingkan di lahan pasir, (2) diduga bahwa usaha tani bawang merah layak secara finansial untuk diusahakan atau dikembangkan. Hasil penelitian ini menunjukkan total rata-rata biaya produksi usaha tani lahan pasir sebesar Rp8.713.791,67 per 1000 m2 per musim tanam, sedangkan biaya total usaha tani lahan sawah Rp8.385.198,65 per 1000 m2 per musim tanam. Rata-rata pendapatan bersih usaha tani bawang merah lahan pasir adalah sebesar Rp7.085.236,08 per 1000 m2 per musim tanam, sedangkan pendapatan petani lahan sawah adalah sebesar Rp8.559.626,87 per 1000 m2 per musim tanam. Usaha tani bawang merah lahan pasir dan lahan sawah layak untuk diusahakan dengan nilai NPV 2.562.859,14; IRR 15,93% (MARR 12,08%); dan B/C Ratio 1,81 untuk lahan pasir dan untuk lahan sawah adalah NPV 6.406.206,98; IRR 26,98% (MARR 20,08%); dan B/C Ratio 2,02.

The successful of red onion farming is economically depending on number of inputs required to produce the expected result. This research aims to find out the production costs of red onion farming, income level and find out the financial feasibility of red onion farming on coastal sandy land and wetland in Srigading Village, Bantul Regency. Sampling of farmers is done by probability sampling method as many as 40 farmers for each type of land. Data analysis techniques used are the analysis of the structure of costs, income, cash flows, and financial feasibility. The hypothesis proposed in this study is (1) it is considered that the income of wetland red onion farming is more profitable than in coastal sandy land, (2) it is considered that red onion work is appropriate financially to be worked or developed. The results of research are the total average production costs in coastal sandy land amounting to Rp8,713,791.67 per 1000 m2 per planting season, whereas the total cost in wetland is Rp8,385,198.65 per 1000 m2 per planting season. The average net income of red onion farming in coastal sandy land is IDR 7,085,236.08 per 1000 m2 per planting season, while the income of farmers in wetland is IDR 8,559,626.87 per 1000 m2 per planting season. Red onion farming in coastal sandy land and in wetland is feasible to cultivate with NPV value of 2.562.859,14; IRR 15,93% (MARR 12,80%); and B/C Ratio 1,81 for coastal sandy land and for wetland is NPV 6.406.206,98; IRR 26,98% (MARR 20,08%); and B/C Ratio 2,02.

Kata Kunci : bawang merah, biaya produksi, pendapatan, kelayakan finansial/ red onion, production cost, income, financial feasibility