LEGACY OF CONFLICT AND THE CHALLENGE OF RECONCILIATION

HANRY H TAPOTUBUN, Dr. Mohammad Iqbal Ahnaf

2019 | Tesis | MAGISTER AGAMA DAN LINTAS BUDAYA

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati dan menganalisis konstruksi dan pewarisan narasi konflik kepada generasi pasca konflik di Ambon. Narasi konflik ini, dapat dikatakan memiliki peran yang signifikan, terutama dalam konteks pemeliharaan dan pewarisan konflik. Dalam banyak temuan, paradigma generasi muda tentang konflik dan kelompok identitas lain yang bernuansa konflik tersebut cenderung berasal dari orang tua mereka, dan sebagian besar didapatkan melalui narasi tentang konflik. Di sisi lain, mereka (generasi muda) hidup dalam suatu realita dimana keterhubungan dengan kelompok yang berbeda adalah suatu keniscayaan. Berdasarkan fakta-fakta tersebut, tulisan ini akan secara khusus menganalisis bagaimana konstruksi narasi konflik akhirnya terbentuk dalam pola pikir mereka, bahkan berakar sebagai suatu "keyakinan". Lebih jauh lagi, tulisan ini juga akan juga bertujuan untuk menjelaskan bagaimana dampak narasi tersebut dalam kehidupan keseharian mereka, baik dalam bentuk wacana maupun praktek sehari-hari. Oleh karena itu, tulisan ini diharapkan mampu memperlihatkan bahwa rekonsiliasi tidak akan pernah bisa terjadi jika narasi konflik masih dipertahankan dan diwariskan kepada generasi pasca-konflik di Ambon saat ini.

This study aims to observe and analyze to the construction and legacy of the conflict narrative to the post-conflict generation in Ambon. This conflict narrative could be said as something significant, especially in the context of the conflict maintenance. In many observations, their conflict-based paradigm about the conflict and the others are come from the elders, mostly trough the narrative about the conflict. In the other hand, they live in the situations that the need to establish a relation towards the others is something necessary. Based on to those facts, this writing will specifically analyze how the construction of the conflict narrative finally come into their mind and even rooted as a "belief". Moreover, this writing will also show how this constructed narrative impact on their life, both in the discourse and practical aspects. Therefore, this thesis hopefully can explain that the reconciliation cannot be done if the conflict narrative still maintained and inherited to the post-conflict generation in Ambon nowadays.

Kata Kunci : Narasi konflik, identitas agama, generasi pasca-konflik, keyakinan, rekonsiliasi