Prosedur Pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) Sapi Perah di Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden Farm Tegalsari
AGUSTINA TRIYANTARI, drh. Naela Wanda Yusria Dalimunthe, M.Sc.
2019 | Tugas Akhir | D3 KESEHATAN HEWANProduksi susu di Indonesia belum dapat mencukupi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Produksi susu dalam negeri hanya dapat memasok tidak lebih dari 21% konsumsi nasional, sisanya 79% berasal dari impor. Dalam rangka merealisasikan peningkatan produksi susu, diperlukan suatu cara peningkatan produktivitas sapi perah untuk mengurangi angka impor susu dalam negeri dengan cara impor bibit sapi perah Friesian Holstein (FH) unggul. Pemerintah mengusahakan peningkatan produktivitas ternak dengan menjalankan program inseminasi buatan (IB) melalui Balai Besar Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden. Inseminasi buatan (IB) merupakan upaya untuk memasukkan semen ke dalam saluran reproduksi betina yang sedang birahi dengan bantuan inseminator agar hewan bunting. Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini untuk mengetahui dan memahami prosedur IB di BBPTUHPT Baturraden Farm Tegalsari dengan metode wawancara kepada dokter hewan penanggung jawab dan melakukan secara langsung prosedur IB. Balai Besar Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden Farm Tegalsari menggunakan straw yang berasal dari Kanada, yaitu dari bangsa Friesian Holstein (FH). Penambahan plastik steril pada prosedur IB merupakan salah satu usaha yang dilakukan untuk mengurangi kontaminasi pada saat pelaksanaan IB. Hasil dari prosedur IB yang baik dan benar adalah terjadinya kebuntingan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kesehatan reproduksi ternak, kualitas straw, deteksi birahi, keterampilan inseminator, dan ketepatan waktu dalam pelaksanaan IB.
Milk production in Indonesia has not been able to meet domestic demand needs. Domestic milk production can only supply no more than 21% of national demand, the remaining 79% comes from imports. To realize an increase in milk production, a way to increase the productivity of dairy cattle is needed to reduce the rate of imports of domestic milk by importing superior Friesian Holstein (FH) dairy cows. The government seeks to increase livestock productivity by running artificial insemination (AI) Program through Balai Besar Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden. Artificial insemination (AI) is an attempt to insert semen into the female reproductive tract that is lusting with the help of inseminators to impregnate the cows. The purpose of this final assignment is to find out and understanding the procedure of IB at BBPTUHPT Baturraden Farm Tegalsari by interviewing the veterinarian in charge and doing the IB procedure directly. Balai Besar Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden Farm Tegalsari uses purebreed Friesian Holstein (FH) straw from Canada. Friesian Holstein (FH). Steril plastic sheet on AI procedures are one of attempt to minimize cotaminantion during the implementation of AI. The pregnancy rate from AI program is infuenced by several factors, namely reproductive health, straw quality, lust detection, inseminator skills, and timeliness in the implementation of AI.
Kata Kunci : produksi susu, sapi FH, IB.