PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI DI HUTAN LINDUNG GUNUNG SLAMET, JAWA TENGAH

DHIFA QORIZKI, Dr. Dwiko Budi Permadi, S. Hut., M.Sc.

2019 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Perubahan warna air di beberapa sungai di Kabupaten Banyumas diduga disebabkan oleh dampak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) Baturraden yang berlokasi di kawasan hutan lindung Gunung Slamet. Panas bumi merupakan salah satu sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan. Potensi energi panas bumi di Indonesia cukup besar dan saat ini pemerintah sedang dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan energi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap dampak yang ditimbulkan dari pembangunan PLTP Baturraden dari segi sosial, ekonomi, dan lingkungan sehingga dapat digunakan untuk mengevaluasi kebijakan dan pelaksanaan pembangunan PLTP Baturraden. Metode dalam penelitian ini adalah metode survei. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner dan wawancara terstruktur terhadap dua sampel berbeda dari populasi yang sama, yakni responden tidak terdampak langsung untuk mewakili masyarakat yang berdomisili jauh dari lokasi pembangunan dan responden terdampak langsung untuk mewakili masyarakat yang berdomisili dekat dengan lokasi pembangunan PLTP. Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan penentuan responden secara accidental. Metode analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 57% masyarakat tidak terdampak langsung tidak setuju dengan adanya pemanfaatan energi panas bumi di hutan lindung Gunung Slamet dan 40% menyatakan sebaiknya PLTP Baturraden dihentikan. Sedangkan 43% masyarakat terdampak langsung menyatakan setuju terhadap adanya pembangunan namun 58% masyarakat tidak menolak apabila PLTP Baturraden dihentikan. Rata-rata pengetahuan masyarakat tidak terdampak langsung terkait energi panas bumi dan PLTP Baturraden lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat terdampak langsung. Hal ini dapat terjadi karena masyarakat tidak terdampak langsung tergolong ke dalam masyarakat terpelajar. Masyarakat terdampak langsung memandang pembangunan PLTP Baturraden lebih memberikan dampak negatif terhadap aspek lingkungan dan ekonomi. Sedangkan pada aspek sosial, persepsi masyarakat terdampak langsung lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat tidak terdampak langsung. Hal ini dapat disebabkan karena telah dilakukan negosiasi dan penerimaan kompensasi yang meredam konflik antar pihak.

Water discoloration in some rivers at Kabupaten Banyumas is allegedly caused by the impacts of Geothermal Power Plant (PLTP) construction located in protected forest area of Mount Slamet. Geothermal is one of renewable and eco-friendly energy source. Geothermal has a great potential in Indonesia and right now the government is trying to optimize the utilization of it. The aim of this research is to find out societys perception towards the environmental impact of the construction of PLTP Baturraden from social, economic and environmental aspects so that it can be used to evaluate regulations and implementation of PLTP Baturraden construction. This research was using survey method. The data are collected through questionnaire and structured interview towards two different samples from the same population, which are respondents who are not directly affected to represent society living far away from the construction site and respondents who are directly affected to represent society living near PLTPs construction site. Sampling method used is purposive sampling with accidental respondent selection. Methodology used to analyse the data is statistic descriptive analysis. The results of this research shows that 57% of society who are not directly affected disagree with utilization of geothermal energy in protected forest area of Gunung Slamet and the other 40% said that PLTP Baturraden construction should be stopped. Meanwhile, 43% of society who are directly affected agree with the construction but the other 58% would not object if PLTP Baturraden is stopped. Mostly, people who are not directly affected have better knowledge about geothermal energy and PLTP Baturraden compared to people who are directly affected, maybe because people who are not directly affected are scholar. Societys who are directly affected consider the construction of PLTP Baturraden offers more negative effect to the environmental and economic aspects. Meanwhile on social aspect, society who are directly affected perception is higher than societys who are not directly affected. This is caused by negotiations and the community has received compensation which have reduce the conflict between parties.

Kata Kunci : perubahan warna air, panas bumi, tingkat pengetahuan, tingkat persepsi