PERKEMBANGAN PERTANIAN RAKYAT DI SUMATERA BARAT, 1908-1930an
LUKMAN RIZAL, Prof. Dr. Bambang Purwanto, M.A.
2019 | Skripsi | S1 SEJARAHPenelitian ini meggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi dan intepretasi serta penulisan. Pengumpulan sumber-sumber terdiri dari sumber primer, sekunder. Sumber primer dari penelitian ini diambil dari arsip-arsip kolonial Belanda dari staatblad atau catatan Negara. Beberapa sumber sekunder merupakan buku-buku yang berkaitan dengan tema penelitian dan diambil dari berbagai macam tempat. Setelah semua metode tersebut dilakukan maka terciptalah sebuah tulisan sejarah/historiografi. Sistem Tanam Paksa di Sumatera Barat berakhir pada awal abad ke-20, tepatnya pada 1908. Schiereke mengatakan dalam laporannya bahwa setelah Sistem Tanam Paksa berakhir di Sumatera Barat ternyata kebun-kebun rakyat bertambah dengan pesat. Schiereke menggambarkan kejadian ini dengan ungkapan revolusi pertanian di Sumatera Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana dan mengapa pertanian rakyat di Sumatera Barat bisa berkembang pesat hanya dalam beberapa tahun setelah Sistem Tanam Paksa berakhir di Sumatera Barat. Setelah dilakukan penelitian, didapatkan suatu kesimpulan bahwa perkembangan pertanian rakyat di Sumatera Barat terjadi karena beberapa faktor yaitu, mentalitas ekonomi petani Sumatera Barat yang telah siap untuk beradaptasi dengan kebijakan-kebijakan liberal dan juga faktor meningkatnya permintaan terhadap komoditi-komoditi pertanian oleh pasaran dunia, serta tidak adanya saingan berarti dari perkebunan besar swasta di Sumatera Barat.
This research uses historical research methods consisting of topic selection, collection source, verification and interpretation. Collection of sources consists of primary, secondary sources. Source The primary of this study was taken from the Dutch colonial archives from the Staatblad or notes Country. Some secondary sources are books related to the research theme and taken from various places. The method is done so that it produces a writing history/ historiography. The Cultivation System in West Sumatra ended in the early 20th century, precisely in 1908. Schiereke said in his report, after the Cultivation System ended in West Sumatra turned out the people's gardens grew up rapidly. Schiereke has described this phenomena with his term agricultural revolution in West Sumatra. This research aims to explain how and why the small agriculture in West Sumatra can grow rapidly only within several years after the Cultivation System ended in West Sumatra. After researched, it was concluded that the development of the small scale agriculture in West Sumatra occurred because of several factors, wich is, the economic mentality of West Sumatra farmers who are ready to adapt with liberal policies and also the factor of increasing demand for agricultural commodities by the world market and there is not challenge from private plantation for small scale agriculture in West Sumatra.
Kata Kunci : Pertanian rakyat, berakhirnya Sistem Tanam Paksa di Sumatera Barat, respon masyarakat