STUDI KOMPOSISI BIAYA PRODUKSI LAMINASI

CAHYO KAWEDAR, Ir. Siswantoyo Dipodiningrat, MS., Ir. Burhanuddin S.

1997 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Perkembangan struktur industri kayu yang semula terpusat pada kegiatan sektor industri primer seperti kayu gergajian dan kayu lapis, telah bergeser pada struktur industri hilir yang mengolah lebih lanjut produk industri primer. Kegiatan diversifikasi ini tentu akan berakibat adanya penambahan biaya yang diperlukan untuk pengolahannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi biaya produksi pada pengolahan lebih lanjut kayu lapis menjadi ‘Teak Overlay Plywood “ di KIPKJ Gresik Perum Perhutani Unit II Jawa Timur. Biaya Produksi dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap meliputi biaya administrasi dan umum, gaji pegawai tetap dan biaya penyusutan, bunga serta pajak. Biaya variabel meliputi biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya bahan bakar, biaya tenaga kerja langsung, biaya pemeliharaan, biaya pemasaran dan biaya lain-lain. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa biaya produksi TOP adalah Rp 20.934,45 yang terdiri dari biaya tetap Rp 4.224,13 (20,78 %) dan biaya variabel Rp 16.710,22 (19,82). Komposisi biaya yang menyusun biaya produksi untuk biaya tetap adalah biaya administrasi dan umum 0,60%, gaji pegawai tetap 1,25%, dan biaya penyusutan, bunga serta pajak 10,93%. Sedangkan komposisi biaya variabel adalah biaya bahan baku 72,23%, biaya bahan penolong 1,29%, biaya bahan bakar 1,73%, biaya tenaga kerja langsung 0,68%, biaya pemeliharaan 3,29%, biaya pemasaran 0,24% dan biaya lain-lain 0,35%.

In the last decades, timber industrial structure have been trasited from unit production of primary industries of which sawn timber and plywood as main products to the unit manufacture of secundary industries that further accomplishes these primary products. As a result of the diversification it inevitably contributes an amount of additional cost for the manucfacturing. lt is the main of this research to examine the composition of the production cost required at manufacturing the Teak Overlay Plywood subsequent, to the plywood in the Gresik KIPKJ the Unit II The State Forestry Company East Java. The Production cost devide are two clasification.The fixed cost consisted to the administration and the suplement cost, the salary cost, the depresiation cost and the interest rate and tax cost. The variable cost consisted the raw material cost, the subsidiary material cost, the fuel expenditure cost, the wage cost, the manitenance cost, the sales cost and the various cost. The researh show that production cost of Rp 20.934,45 including the fixed cost of Rp 4.224,13 (20,78 %) and the variable cost of Rp 16.710,22 (19,82 %). The composition of production cost are the raw material cost 72,23 %, the fuel expenditure cost 1,73 %, the subsidiary material cost of 3,29 %, the wage cost of 0,68 %, the maintenance cost of 3,29 %, the sales cost of 0,54 %, the various cost of 0,36 %, the administration and suplement cost of 0,60 %, the salary cost of 1,25 %, and the amortasion cost and the interest rate and tax of 10,93 %.

Kata Kunci : industri primer, industri hilir, Teak Overlay Plywood, Biaya produksi, komposisi biaya