Hakata Torimon dan Umegae Mochi: Memahami Kekhasan Makanan Ringan Ikonik Fukuoka
ZAKIYYA AMAJIDA, Robi Wibowo, S.S., M.A.
2019 | Skripsi | S1 SASTRA JEPANGTerdapat berbagai macam makanan ringan khas Fukuoka yang memiliki cita rasa manis, terutama rasa manis yang berasal dari gula tebu. Gula tebu bukanlah komoditi lokal Jepang, tetapi memiliki sejarah panjang yang salah satunya berkaitan dengan Satou no Michi. Satou no Michi dan Fukuoka memiliki keterkaitan secara politik dan geografis yang diduga melatarbelakangi kecenderungan cita rasa manis pada kuliner makanan ringan Fukuoka. Penelitian ini bermanfaat guna memahami khazanah makanan ringan Fukuoka, dan menjadi pengantar terhadap studi kebudayaan Fukuoka melalui sudut pandang kuliner makanan ringan. Skripsi ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui latar belakang sejarah perkembangan budaya kuliner makanan ringan di Fukuoka dan alasan dari kecenderungan cita rasa manis yang ditemukan dalam makanan-makanan ringan khas Fukuoka. Hasil dari penelitian ini dijelaskan bahwa (1) budaya kuliner Barat melalui proses akulturasi yang didukung oleh kondisi politik dan geografis memengaruhi cita rasa kuliner Fukuoka. (2) Hakata Torimon dan umengae mochi adalah makanan ringan yang dapat dikatakan paling ikonis dari Fukuoka karena memenuhi kesesuaian unsur rasa kepraktisan dan ideologis setempat. (3) Akulturasi juga menyebabkan pergesaran selera di Jepang secara keseluruhan, dan Fukuoka pada khusunya dari rasa manis gula tebu ke rasa manis kompleks yang melibatkan susu kental dan krim.
Fukuoka has many confectionaries, especially those that use cane sugar. Cane sugar is not local commodity of Fukuoka, but has a long history one of its connected with Sugar Road. Sugar Road and Fukuoka is connected politically dan geographically which allegedly is the reason for sweet taste tendecy in Fukuoka's confectionaries. This research is beneficial to understand Fukuoka's confectionaries treasury, and as an introduction to Fukuoka cultural study through confectionary point of view. This research is a qualitative research aiming to find out historical background of Fukuoka's confectionaries cultural background and reason for its tendency toward sweet tastes that found in Fukuoka's confectionaries. The results of this research explained that (1) Western culinary culture through acculturation process which supported by political circumtances dan geographical condition infuencing Fukuoka culinary taste. (2) Hakata Torimon dan umengae mochi are two confectionaries that could be called as the most iconic from Fukuoka for its congeniality with element of taste, practicality, and local ideology. (3) aculturation also cause for shifting in appetite for sweet taste in Japan as a whole and Fukuoka specifically especially from cane sugar's sweet taste to complex sweet taste that involve condensed milk and cream.
Kata Kunci : makanan ringan, manis, akulturasi, Fukuoka, Satou no Michi / confectionary, sweet taste, aculturation, Fukuoka, Sugar Road