Perilaku Hikikomori Tokoh Aku Dalam Novel Kimi no Suizou o Tabetai Karya Sumino Yoru
M ZAHRI FIRDAUS, Dr. Shobichatul Aminah, M.Si.
2019 | Skripsi | S1 SASTRA JEPANGSkripsi ini merupakan penelitian dengan objek material berupa novel, yakni novel Kimi no Suizo o Tabetai karya Sumino Yoru. Novel ini pertama kali dipublikasikan pada tahun 2015 dan berhasil memenangkan berbagai penghargaan best seller di Jepang. Novel ini juga sudah diadaptasi ke dalam bentuk live action pada tahun 2016 dan animasi pada tahun 2018. Novel Kimi no Suizo o Tabetai bercerita mengenai kehidupan seorang tokoh, yakni Aku, yang diceritakan memiliki sifat pendiam, , tidak memiliki teman, suka mengurung diri, bahkan melakukan hikikomori. Tokoh Aku memiliki sifat seperti itu, sampai dia bertemu dengan seorang tokoh bernama Yamauchi Sakura. Hikikomori merupakan sebuah fenomena di mana para pelaku menarik diri dari kehidupan sosialnya dan mengurung diri di dalam ruangannya. Tercatat, menurut survei yang dilakukan oleh Kabinet Jepang pada tahun 2016, jumlah pelaku hikikomori yang tersebar di seluruh Jepang mencapai 541.000 jiwa. Hal tersebut menunjukkan bahwa hikikomori telah menjadi fenomena yang diperhatikan oleh masyarakat Jepang. Dalam novel Kimi no Suizo o Tabetai, tokoh Aku diceritakan melakukan hikikomori. Skripsi ini meneliti penyebab di balik perilaku hikikomori tokoh Aku dengan menggunakan teori psikologi humanistik Abraham Maslow. Selain itu, digunakan pula konsep hikikomori untuk mengetahui gambaran perilaku hikikomori tokoh Aku. Dari hasil analisis yang dilakukan, gambaran perilaku hikikomori tokoh Aku ditunjukkan dengan fakta bahwa dia tidak memiliki teman, menghabiskan waktu untuk mengurung diri dan menghindari interaksi sosial. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya perhatian yang dilakukan oleh keluarga tokoh Aku dan teman-teman sekelasnya yang tidak menganggap keberadaannya. Menurut teori kebutuhan dasar Abraham Maslow, penyebab di balik perilaku hikikomori tokoh Aku adalah tidak terpenuhinya empat kebutuhan dasar menurut hierarki maslow, yakni kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa cinta, kebutuhan akan harga diri dan aktualisasi diri.
This research use Kimi no Suizo o Tabetai novel by Sumino Yoru as material object. Kimi no Suizo o Tabetai novel published in 2015 and won various best seller award in Japan. This novel has been adapted into live action in 2016 and animated in 2018. The main character of this novel, "I", has a gloomy personality, shutting himself in his room, don't have any friends and do hikikomori. But, after met Yamauchi Sakura, his life has been changed. Hikikomori is a phenomenon when a person withdraw from their social lives and shut themselves in their rooms. According to a survey conducted by the Japanese Cabinet in 2016, the number of people who doing hikikomori spread throughout Japan reached 541,000. Hikikomori has become a phenomenon that considered by Japanese society. In Kimi no Suizo o Tabetai novel, the character "I" was doing a hikikomori. This thesis examines the motives behind "I" hikikomori behavior using humanistic psychological theory by Abraham Maslow. In addition, the hikikomori concept is used to describe the figure of "I" hikikomori behavior. From the results of the analysis, the description of "I" hikikomori behavior is shown by the fact that he does not have friends, spends time confining himself and avoiding social interactions. This is caused by a lack of attention made by the family and classmates who do not consider their existence. According to Abraham Maslow's basic needs theory, the motive behind my character's hikikomori behavior is not fulfilling four basic needs according to maslow's hierarchy, namely the need for security, the need for love, the need for self-esteem and self-actualization.
Kata Kunci : Tokoh Aku, Hikikomori, Psikologi Humanistik, Abraham Maslow