PENGATURAN HASIL HUTAN DAN POLA PEMASARAN KAYU HUTAN RAKYAT BERSERTIFIKASI FSC DI KOPERASI SEKAR HANDAYANI LESTARI, KABUPATEN GUNUNGKIDUL

RENI MEILANI, Wiyono S.Hut.,M.Si

2019 | Tugas Akhir | D3 PENGELOLAAN HUTAN

Pengaturan hasil merupakan salah satu bagian penting dalam pengelolaan hutan lestari. Pengaturan hasil berperan menjaga kelestarian hutan melalui penentuan etat tebangan. Penelitian ini dilakukan di areal pengelolaan hutan rakyat Koperasi Sekar Handayani Lestari (KSHL), Kabupaten Gunungkidul. KSHL merupakan koperasi hutan rakyat yang bekerja sama dengan PT SOBI untuk memperoleh sertifikasi pengelolaan hutan lestari oleh FSC(Forest Stewardship Council).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran etat tebang dan pola pemasaran kayu di KSHL. Hasil perhitungan etat tebangan di KSHL menggunakan metode Von Mantel adalah sebesar 273,3 m³/tahun untuk jenis jati (Tectona Grandis) dan 3,34 m³/tahun untuk jenis mahoni (Swietenia machrophylla). Sedangkan etat menurut metode jumlah pohon adalah sebanyak 191 pohon/tahun untuk jenis jati (Tectona Grandis) dan 3 pohon untuk jenis mahoni (Swietenia machrophylla). Pola pemasaran kayu di KSHL yaitu berawal dari anggota yang menjual kayu ke PT SOBI melalui KSHL dan kemudian PT SOBI menjual ke customer. Anggota berperan sebagai penyedia kayu (produsen). KSHL berperan sebagai penghubung antara anggota dan PT SOBI. PT SOBI berperan sebagai pembeli kayu dari anggota. Dan customer berperan membeli kayu dari PT SOBI. Secara tidak langsung PT SOBI berperan sebagai penghubung pasar antara anggota dan customer agar anggota dapat memperoleh harga premium karena telah mengelola hutan secara lestari.

Regulating yield is one of important thing of sustainable forest management. Regulating yield take a role to maintain sustainability forest through felling limit estimation. This research was conducted in the area of community forest management Handayani Sekar Cooperative Lestari, Gunungkidul. KSHL is a community forest cooperative that work with PT SOBI to obtain certificate of sustainable forest management by FSC(Forest Stewardship Council). This research is aimed to know how felling limit estimation is, and also about marketing pattern in KSHL. Felling limit calculation in KSHL based on Von Mantel's method is amounted to 273,3 m³/year of teak (Tectona Grandis) and 3,34 m³/year of mahagony (Swietenia machrophylla).While felling limit calculation based on Brandis's method is amounted to 191 trees/year of teak (Tectona Grandis) and 3 trees/year of mahagony (Swietenia machrophylla). Wood marketing pattern in KSHL is started from member who sell their wood to PT SOBI through KSHL and then PT SOBI sell the wood to customer. Member roles as wood supplier (producer).KSHL roles as liaison between member and PT SOBI.PT SOBI roles as wood buyer from member. And customer as wood buyer from PT SOBI. Indirectly PT SOBI roles as market hub between member and customer so member is able to get premium price cause they have managed their community forest by sustain.

Kata Kunci : hutan rakyat, pengaturan hasil, pemasaran kayu,sertifikasi FSC.