EVOLUSI MAGMA GUNUNG SLAMET BERDASARKAN KOMPOSISI LAVA, KABUPATEN PURBALINGGA, PEMALANG, TEGAL, BREBES, DAN BANYUMAS, PROVINSI JAWA TENGAH

Almas Nusrotul Milla, Dr. Agung Harijoko, S.T., M.Eng; Nugroho Imam Setiawan, S.T., M.T., D.Sc.

2019 | Skripsi | S1 TEKNIK GEOLOGI

Gunung Api Slamet merupakan stratovolcano berumur Kuarter yang hingga saat ini masih aktif mengalami erupsi. Penelitian ini diharapkan dapat menjabarkan dengan baik karakteristik petrologi dan komposisi kimia lava serta evolusi magma yang terjadi untuk memonitor kondisi magma Slamet. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis morfostratigrafi, analisis sayatan tipis, dan analisis geokimia batuan dengan ICP-MS/AES. Analisis morfostratigrafi dilakukan untuk membedakan unit stratigrafi gunung api berdasarkan morfologi. Analisis petrografi sayatan tipis dilakukan untuk mengetahui komposisi mineral dan tekstur batuan. Analisis geokimia batuan dilakukan untuk mengetahui kandungan unsur dalam batuan sehingga dapat menentukan nama batuan, afinitas dan seri magma, serta sebaran unsur mayor, minor, dan jejak. Produk Slamet Tua dibagi menjadi 7 unit dari tua ke muda yaitu unit Karangtengah, unit Pandansari, unit Sokawera, unit Kalipagu, unit Jejeg, unit Cintamanik, dan unit Sirampog sedangkan Slamet Muda dibagi menjadi 5 unit yaitu unit Karangsari, unit Baturaden, unit Melung, unit Loyang, dan unit Guci. Unit Jejeg, Cintamanik, Sirampog, Melung, dan Loyang merupakan produk erupsi samping. Secara petrografi, lava Slamet Tua berbeda dengan Slamet Muda ditandai dengan ukuran fenokris lebih halus, tersusun atas plagioklas andesin dan labradorit, adanya mineral hornblende, serta kelimpahan olivin yang lebih sedikit. Tekstur khusus yang terbentuk pada lava Slamet antara lain vitrovirik, intergranular, trakitik, glomeroporfiritik, zoning, sieve, dan poikilitik. Secara geokimia, lava Slamet Tua dan Slamet Muda berbeda. Lava Slamet Tua memiliki komposisi basaltik-andesitik (SiO2 49-59 wt%), seri kalk-alkalin, afinitas K sedang. Slamet Muda memiliki komposisi dominan basaltik (SiO2 48-52 wt%), seri toleitik, afinitas K tinggi. Magma Slamet berevolusi dari basaltik menjadi andesitik saat vulkanisme Slamet Tua karena proses diferensiasi seperti kristalisasi fraksional, pencampuran dan asimilasi magma. Magma Slamet Muda berasal dari kantong magma baru yang terbentuk setelah vulkanisme Slamet Tua berakhir. Magma tersebut memiliki komposisi basaltik yang belum terdiferensiasi lanjut hingga sekarang.

Slamet Volcano is a Quartenary stratovolcano which still active until present time. This research expected to explain petrology and geochemistry characteristic of lava and magma evolution which happen behalf of monitoring on Slamet���¢�¯�¿�½�¯�¿�½s magma condition. Methods used are morphostratigraphy analysis, thin section analysis, and rock geochemistry analysis using ICP-MS/AES. Morphostratigraphy analysis carried out to distinguish each stratigraphy unit based on morphology. Thin section analysis used to determine mineral composition and texture of rocks. Geochemistry analysis used to the ind out element contents inside rocks and furthermore to determine rock name, magma series and affinity, major, minor, and trace elements distribution. Old Slamet products divided into 7 units, from oldest to youngest are Karangtengah unit, Pandansari unit, Sokawera unit, Kalipagu unit, Jejeg unit, Cintamanik unit, and Sirampog unit. Young Slamet products divided into 5 units are Karangsari unit, Baturaden unit, Melung unit, Loyang unit, and Guci. Jejeg, Cintamanik, Sirampog, Melung, and Loyang unit are products from a flank eruption. Old Slamet lava is petrographically different from Young Slamet lava, marked by finer phenocryst size, presence of plagioclase andesine and labradorite, presence of hornblende, and fewer olivine content. Texture such as vitrophyric, intergranular, trachytic, glomeroporphyritic, zoning, sieve, and poikilitic are commonly found in Slamet lava. Geochemically, Old Slamet lava is different from Young Slamet lava. It has basaltic to andesitic composition (SiO2 49-59 wt%), calc-alkaline series, and medium-K affinity. Young Slamet lava has a dominantly basaltic composition (SiO2 48-52 wt%), tholeiitic series, and high-K affinity. Slamet magma evolves from basaltic to andesitic during Old Slamet volcanism because of fractional crystallization, magma mixing, and magma assimilation. Young Slamet magma comes from the new chamber which formed after Old Slamet volcanism ended. It has basaltic composition which is not highly differentiated until present time.

Kata Kunci : lava, vulkanisme, evolusi, Slamet, magma